Setelah selama empat bulan terakhir berstatus sebagai pelatih sementara Timnas Argentina, Lionel Scaloni (40) akhirnya resmi menjadi pelatih tetap Tim Tango hingga usainya Copa America 2019 di Brasil. Peresmian status ini dirilis di di situs resmi AFA (PSSI-nya Argentina), afa.com.ar, pada Kamis, (29/11, waktu Argentina).
Keputusan ini diambil AFA, setelah Scaloni mampu mencatat empat kemenangan, sekali  imbang dan sekali kalah di laga ujicoba bersama La Albiceleste, yang sejak Piala Dunia 2018 masih belum diperkuat Lionel Messi, kapten sekaligus bintang utama tim. Seperti diketahui, La Pulga memutuskan rehat sejenak dari Timnas Argentina sejak tersingkir di babak perdelapanfinal Piala Dunia 2018, hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dalam menjalankan tugasnya, eks pemain Lazio ini akan didampingi oleh Pablo Aimar (eks pemain Valencia) dan Walter Samuel (eks pemain Inter Milan). Keduanya adalah eks rekan setim Scaloni di Timnas Argentina, saat bertanding di Piala Dunia 2006. Kala itu, Tim Tango tersisih di babak perempatfinal, setelah kalah adu penalti dari Timnas Jerman, sang tuan rumah turnamen.
Awalnya, Scaloni ditunjuk AFA sebagai pelatih sementara, menggantikan posisi Jorge Sampaoli. Status ini sempat memunculkan rumor, AFA akan menunjuk nama pelatih tenar asal Argentina macam Diego Simeone (Atletico Madrid) atau Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur) sebagai pelatih tetap. Tapi, rumor itu tak terbukti, seiring ditunjuknya pelatih kelahiran Rosario ini sebagai pelatih tetap Tim Tango.
Jika dibandingkan dengan Simeone atau Pochettino, nama Scaloni tentu kalah tenar. Tapi, jika melihat situasinya, Scaloni merupakan opsi yang cukup masuk akal. Karena, sebelum ini ia adalah pelatih Timnas Argentina U-20, yang juga merangkap jabatan sebagai asisten Jorge Sampaoli di Timnas Argentina. Jadi, Scaloni jelas bukan orang baru di Tim Tango, karena ia sudah cukup mengenal seluk beluk tim.
Dengan latar belakang inilah, Scaloni bisa cepat beradaptasi, dan bisa berkomunikasi dengan baik dengan pemain senior macam Lionel Messi, Gonzalo Higuain, dan Sergio Aguero, yang sejauh ini masih "cuti" membela Tim Tango. Selain itu, ia bisa juga mempromosikan pemain Timnas Argentina U-20 ke tim senior, sebagai langkah regenerasi tim. Kebetulan, selain ditinggal "cuti" Messi dkk, timnas Argentina juga ditinggal pensiun pemain senior macam Lucas Biglia dan Javier Mascherano.
Terbukti, sejak mulai bertugas, Scaloni sudah mempromosikan pemain jebolan Timnas Argentina U-20 macam Juan Foyth (Tottenham Hotspur, bek), Santiago Ascacibar (gelandang, Stuttgart), Exequiel Palacios, (gelandang, River Plate) dan Lautaro Martinez (penyerang, Inter Milan) ke tim senior. Mereka berpadu dengan Mauro Icardi (penyerang, Inter Milan) dan Paulo Dybala (Juventus), yang sebelumnya sempat terpinggirkan.
Pendekatan yang digunakan Scaloni ini tentu adalah satu hal yang cukup diharapkan di Tim Tango. Karena, mereka dapat mulai belajar membangun kerangka tim tanpa Messi. Sehingga, Argentina akan tetap baik-baik saja jika Messi absen atau akhirnya memilih pensiun dari timnas.
Jika Messi kembali ke timnas pun, perbedaan kekuatannya tak akan sesignifikan dulu, meski kehadirannya tetap dapat memberi nilai tambah buat tim. Otomatis, penyakit "Messi-Dependencia" di Timnas Argentina bisa diobati. Seperti diketahui, selama beberapa tahun terakhir, Tim Tango begitu tergantung pada Messi, dan kerap menuai hasil buruk tiap kali Messi absen.
Sekilas, langkah Scaloni ini terlihat ekstrem, karena performa Messi saat ini masih cukup oke. Tapi, berhubung Messi sudah mulai menua, perlu ada regenerasi, untuk membuat Tim Tango tetap kompetitif. Supaya, mereka tak mengalami tragedi seperti Timnas Italia, yang beberapa waktu lalu gagal lolos ke Piala Dunia 2018, akibat macetnya regenerasi di tim senior.
Menarik ditunggu, bagaimana kelanjutan kiprah Scaloni bersama Tim Tango.