Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Perubahan Lokasi Kandang Sementara Persib Bandung

6 Oktober 2018   06:05 Diperbarui: 6 Oktober 2018   07:20 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sempat diberitakan akan bermarkas sementara di Stadion Mandala, Jayapura, Persib Bandung akhirnya memilih untuk mengungsi sementara ke Stadion Batakan, Balikpapan. Seperti diketahui, di sisa musim kompetisi Liga 1 kali ini, Persib harus menjalani hukuman, berupa larangan menggelar partai kandang di Pulau Jawa.

Selain itu, mereka juga diharuskan menjalani partai kandang tanpa penonton. Hukuman ini dijatuhkan PSSI kepada Persib, menyusul tragedi meninggalnya Haringga Sirila (seorang Jakmania), akibat dianiaya oleh oknum Bobotoh Persib, jelang laga Persib Vs Persija.

Tentunya, banyak yang akan terkejut dengan perubahan lokasi "kandang sementara" Persib ini. Tapi, jika melihat situasinya, perubahan ini adalah satu hal yang normal. Malah, ini adalah harapan tim peserta Liga 1 lainnya (selain Persipura), dan PSSI. Mengapa demikian?

Jawabannya, karena partai kandang Persib ini dinilai punya nilai komersial tinggi, dari segi hak siar televisi. Jika Persib mengungsi ke Papua, ini akan mengurangi pendapatan liga dari segi hak siar. 

Seperti diketahui, pertandingan yang berlangsung di Papua jarang disiarkan di televisi, karena banyaknya kendala teknis yang ada, dan tingginya ongkos yang harus dikeluarkan pihak televisi. Tak heran, kita jarang melihat aksi Persipura Jayapura di Stadion Mandala, atau Perseru Serui di Stadion Marora.

Tapi, mengapa Persib awalnya ingin mengungsi ke Papua? Penyebabnya, tak lain tak bukan, adalah sebagai bentuk protes mereka kepada PSSI, atas sanksi yang dinilai "terlalu berat". 

Maklum, selain harus mengungsi ke luar pulau Jawa, Persib harus kehilangan trio pemain asing mereka (Ezechiel, Jonathan Bauman, dan Bojan Malisic) akibat diskors, dengan variasi hukuman antara 2-5 pertandingan. Ditambah lagi, Febri Haryadi dan Dedi Kusnandar juga harus absen karena memperkuat timnas Indonesia di laga ujicoba (Vs Myanmar dan Hongkong).

Jadi, dari sini kita bisa melihat, rencana Persib mengungsi ke Papua adalah sebuah "serangan balik" mereka ke PSSI.  Sederhananya, jika kekuatan tim mereka "dilemahkan" sedemikian rupa, maka, sebagai balasannya, mereka harus "melemahkan" kekuatan tim lawan, dengan membuat mereka kelelahan akibat menempuh perjalanan jauh sebelum bertanding. Otomatis, tim lawan akan kesulitan untuk menampilkan performa maksimal meski bermain "full team". Sebuah strategi yang cerdik.

Sayangnya rencana ini akhirnya batal terlaksana, menyusul keputusan Persib mengungsi ke Balikpapan. Di sini tak sulit untuk menebak, PSSI dan klub-klub Liga 1 (khususnya klub dari luar Papua) keberatan dengan keputusan awal Persib. 

PSSI tak mau rugi, sementara klub-klub Liga 1 tak siap jika harus bermain di Papua lebih dari dua kali dalam semusim. Karena, ongkos yang harus dikeluarkan akan lebih banyak.

Menariknya, disadari atau tidak, perubahan lokasi kandang sementara Persib ini justru membuat PSSI dan klub-klub Liga 1 mulai "sadar finansial". Karena, mereka mulai bisa berpikir soal untung-rugi, layaknya klub dan kompetisi profesional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun