Penuh drama, itulah gambaran sederhana dari pertandingan pekan pembuka Liga Serie A Italia. Meski ada dua laga yang harus ditunda (AC Milan vs Genoa dan Sampdoria Vs Fiorentina), akibat tragedi jembatan runtuh di kota Genoa, pertandingan pekan pertama Liga Serie A Italia tetap menyajikan drama-drama yang tetap menarik untuk disimak.
Drama pertama adalah aksi comeback Juventus saat menekuk tuan rumah Chievo Verona 2-3 di pertandingan pembuka, Sabtu, (18/8, WIB). Sempat unggul cepat di menit awal lewat Sami Khedira, Juve justru berbalik tertinggal 2-1, setelah Chievo mencetak gol balasan lewat Mariusz Stepinski dan Emanuele Giaccherini. Untunglah, gol bunuh diri Mattia Bani dan gol injury time Federico Bernadeschi memastikan Juventus pulang dengan membawa tiga poin.
Dalam laga ini, Cristiano Ronaldo langsung menjadi sorotan, karena ia menjalani debutnya di partai resmi bersama Juve. Sayang, meski membuat banyak peluang berbahaya, kegemilangan Stefano Sorrentino di bawah mistar Chievo, membuat bintang Portugal ini gagal mencetak gol. Inilah satu-satunya kekurangan dalam debut Ronaldo, yang sebenarnya sudah menghasilkan kesan positif.
Drama berikutnya, menyajikan nasib kontras dua tim Roma, yakni Lazio dan AS Roma. Di Stadio Olimpico, tuab rumah Lazio dipaksa bertekuk lutut saat melawan Napoli. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Ciro Immobile di babak pertama, Lazio akhirnya tumbang, setelah Napoli mencetak gol balasan lewat aksi Arkadiusz Milik dan Lorenzo Insigne. Hasil ini, menjadi awalan positif, dalam debut Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru Napoli.
Di kota Turin, AS Roma harus berjuang keras menghadapi perlawanan alot tuan rumah Torino, sebelum akhirnya menang 1-0 lewat gol Edin Dzeko di menit akhir. Dalam laga ini, Torino sebenarnya mencetak gol balasan lewat Iago Falque, yang menuntaskan umpan Ola Aina Tapi, gol ini dianulir, setelah VAR mendapati Ola Aina lebih dulu terjebak offside.
Momen ini menjadi penanda debut VAR, yang mulai musim kompetisi kali ini digunakan di Liga Italia. Sebuah kemajuan, dari liga yang belakangan dianggap "agak tertinggal" di Eropa.
Drama lainnya tersaji Senin, (20/8, WIB), saat tuan rumah Parma bermain imbang 2-2 melawan Udinese. Sempat unggul 2-0 lebih dulu lewat gol-gol Roberto Inglese dan Antonio Barilla, Parma akhirnya harus berbagi satu poin dengan Udinese, yang mampu mencetak gol balasan lewat aksi Rodrigo De Paul dan Seko Fofana. Meski begitu, ini menjadi satu awalan cukup baik buat Parma, yang menjalani musim pertamanya di Serie A, setelah sempat dinyatakan bangkrut tahun 2015 silam.
Seperti laga pembuka yang penuh drama, laga penutup pekan pertama Serie A musim ini juga menyajikan drama, atau lebih tepatnya sebuah kejutan. Ya, kejutan tercipta saat tuan rumah Sassuolo menang 1-0 atas Inter Milan.
Meski mendominasi jalannya pertandingan, penampilan disiplin Sassuolo membuat dominasi Inter terlihat mubazir. Malah, Inter harus pulang dengan tangan hampa, setelah tak mampu membalas gol penalti Domenico Berardi. Hasil ini menjadi awalan buruk buat Inter, yang sebenarnya membidik target prestasi tinggi musim ini.
Secara umum, awal penuh drama di Liga Italia musim ini menyiratkan, meski Juventus (masih) menjadi tim unggulan utama peraih Scudetto, perjalanan mereka musim ini bisa dipastikan tak semulus jalan tol. Karena, tim-tim lainnya sudah berbenah musim ini. Tapi, tim-tim nonunggulan tetap tak bisa dianggap enteng. Jika  tak diwaspadai, mereka juga bisa menjadi batu sandungan. Semoga, ini benar-benar menjadi pertanda, Liga Italia musim ini mampu menyajikan persaingan seru sampai akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H