Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah "Si Bandel" Adrien Rabiot

14 Agustus 2018   01:51 Diperbarui: 14 Agustus 2018   12:18 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adrien Rabiot (Sumber gambar: Getty Images)

Jadi, dengan situasinya saat ini, ia bisa menekan PSG untuk segera melepasnya ke klub lain, dengan Barcelona sebagai peminat serius. Jika tidak, ia bisa pergi secara gratis musim depan. Baginya, ini adalah kesempatan bagus untuk pergi, pilihannya jelas, sekarang atau tidak sama sekali.

Tapi, "pemberontakan" Rabiot ini terlanjur membuat situasinya di PSG menjadi rumit. Karena, ia terancam "dibekukan" dari tim utama PSG, sebagai hukuman atas ulahnya. Alhasil kejelasan nasib Rabiot di PSG menjadi samar.

Praktis, ia tinggal berharap, Barcelona atau klub top Eropa lainnya segera mengangkutnya keluar dari PSG sebelum bursa transfer musim panas berakhir. Jika tidak, ia hanya akan menjadi seorang pesakitan di PSG sepanjang musim kompetisi 2018/2019.

Memang, di satu sisi, ulah Rabiot, baik di klub maupun di timnas, tak bisa dibenarkan. Karena, sebagai seorang pesepakbola profesional, ia sudah bertindak semaunya sendiri.

Tapi, di sisi lain, kasus "pemberontakan" Rabiot ini menjadi contoh aktual, terkait aspek pengembangan karir bagi pemain muda. Pastinya, tak ada seorangpun pemain muda potensial, yang berharap karirnya cenderung stagnan, dan mati sebelum sempat berkembang. Tak heran, Rabiot berani "berulah" di PSG, supaya dirinya mendapat kesempatan, untuk mencari tantangan baru, demi mengembangkan bakatnya.

Tak bisa dipungkiri, dominasi PSG di Liga Prancis sudah membawa Rabiot pada titik jenuh dan ancaman stagnasi. Disinilah kita bisa melihat bersama, dominasi dalam sebuah kompetisi, kadang justru membatasi ruang untuk berkembang bagi pemain muda. Karena, tak ada lagi tantangan berarti, untuk bisa meraih gelar juara secara kolektif, maupun bersinar secara individu.

Menarik ditunggu, bagaimana akhir lakon "Kisah Si Bandel Rabiot" di PSG.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun