Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyoal Julukan "Garuda Asia" untuk Timnas U-16

8 Agustus 2018   18:02 Diperbarui: 8 Agustus 2018   19:47 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bolasport.com

"Garuda Asia", inilah julukan yang sedang populer di media dan masyarakat Indonesia, untuk Timnas U-16. Julukan ini pertama kali muncul setelah tim asuhan Fachri Husaini sukses menghajar Filipina dengan skor telak 8-0.

Pada laga perdana fase grup Piala AFF U-16 2018. Julukan ini menjadi populer, seperti halnya popularitas mereka di mata publik, setelah Sutan Diego Armando Zico dkk sukses menyapu bersih kemenangan di fase grup, dan akan menghadapi Malaysia di semifinal.

Sekilas, julukan ini terlihat keren, ada pujian dan harapan disana. Tapi saya justru melihat, julukan ini salah kaprah. Karena, dari segi manapun, timnas U-16 masih belum (kalau tak mau dibilang tidak) berada di level ini. Sederhananya, Sutan Zico dkk menjadi tim yang saat ini sedang "kabotan jeneng" alias menanggung beban nama besar cukup berat. Mengapa?

Karena, timnas U-16 masih belum meraih gelar apapun saat ini. Mereka baru bertanding di turnamen Piala AFF U-16, yang notabene turnamen level ASEAN alias Asia Tenggara, belum level Asia. Sementara, level negara-negara Asia Tenggara sendiri masih berada di bawah Asia Barat (misal Iran dan Arab Saudi), Asia Timur (misal Jepang dan Korea Selatan), dan bahkan Asia Tengah (misal Uzbekistan). Jadi, sebenarnya julukan "Garuda Asia" hanya sebatas pemanis belaka.

Para suporter Timnas U-16 mungkin bisa berargumen, ini adalah doa sekaligus pengakuan buat Timnas U-16. Tapi, jujur saja, julukan itu sukses membuat saya merasa sangat bingung bin heran. Mereka ini sebenarnya suporter sejati atau "glory hunter"?

Lagipula, ini adalah timnas U-16, tim yang secara usia belum bisa dibebani harapan layaknya timnas senior. Karena, meski punya talenta, mereka masih belum terbentuk sempurna, baik dari segi fisik, teknik, maupun mental. 

Di usia mereka sekarang, kewajiban utama mereka adalah mengasah kemampuan lewat pengalaman bertanding sebanyak mungkin. Menjadi juara bukan sebuah kewajiban. Seharusnya, ini adalah beban yang ditanggung oleh timnas usia senior, bukan junior.

Di sisi lain, julukan "Garuda Asia" adalah satu bentuk kesembronoan publik dan media kita, kepada Sutan Zico dkk. Dengan julukan itu, Timnas U-16 tak ubahnya bocah usia SD yang dibiarkan mengemudi sepeda motor sendirian. 

Mungkin semua akan baik-baik saja, kalau nantinya mereka juara Piala AFF U-16. Tapi kalau ternyata mereka gagal, mereka hanya akan jadi generasi yang dianggap kurang sukses. Julukan "Garuda Asia" yang didengung-dengungkan pun tak lebih dari sebuah lelucon. Jangankan Asia, di ASEAN saja masih kesulitan.

Jadi, daripada menyorot timnas U-16 secara berlebihan, dan memberi embel-embel julukan "Garuda Asia", ada baiknya kita semua menahan diri saat ini. Supaya apapun hasil yang diperoleh, kita bisa menerima mereka apa adanya. Jangan sampai mereka layu sebelum sempat berkembang, akibat menanggung beban harapan besar publik sepak bola kita, yang belum saatnya mereka pikul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun