Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Saya Menikmati Aksi Bung Jebret di Layar Kaca

5 Agustus 2018   22:06 Diperbarui: 5 Agustus 2018   22:20 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: CNN Indonesia

Dalam sebuah pertandingan sepak bola, suara komentator adalah satu bagian penting, yang akan membuat sebuah pertandingan terasa lebih hidup. Tanpanya, tayangan siaran langsung sebuah pertandingan sepak bola bisa jadi akan terasa kurang lengkap. Apapun bahasanya, entah bahasa Inggris, Indonesia, atau yang lainnya, suara komentator adalah satu elemen wajib yang harus ada, termasuk di Indonesia.

Memang, tak semua orang di negeri ini bisa mengikuti (dan memahami) "English comentary" di liga-liga Eropa, yang umumnya bertempo cukup cepat, begitu juga dengan bahasa-bahasa asing lainnya. Praktis, suara komentator dalam bahasa Indonesia bisa menjadi satu alat bantu yang (minimal) bisa dipahami oleh semua kalangan di negeri ini. Meskipun, "Indonesian comentary" hanya bisa kita temukan, dalam siaran pertandingan Liga Indonesia, atau timnas Indonesia.

Awalnya, komentator di televisi kita lebih banyak memakai bahasa Indonesia versi formal. Tapi, dalam perkembangannya, terutama di dekade terkini, muncul komentator dengan gaya bahasa cenderung jenaka, lengkap dengan istilah-istilah unik dan kehebohannya. Salah satu komentator sepak bola nasional "zaman now" dengan gaya bahasa nyentrik itu adalah Bung Valentino "Jebret" Simanjuntak.

Sebenarnya, gaya komentar nyentrik bukan hal baru di sepak bola dunia. Ada banyak komentator dengan gaya bahasa nyentrik atau heboh di berbagai negara. Hanya saja, selalu ada rasa tidak atau belum terbiasa, pada suatu hal baru. 

Tak heran, banyak orang yang menilai gaya komentar Bung Jebret terlalu heboh, kurang pas. Meski begitu, banyak juga yang menilainya unik, karena dengan gaya hebohnya, Bung Jebret berhasil memberi tambahan rasa baru dalam sebuah siaran langsung pertandingan sepak bola.

Saya sendiri, termasuk orang yang menilai gaya komentar Bung Jebret unik, meski awalnya sempat merasa aneh. Karena, dengan kehebohannya, ia berhasil membuat saya menikmati sebuah pertandingan sepak bola, dengan paduan "stand up comedy", dua jenis tayangan favorit saya. 

Tentu saja, bagi saya, ini adalah satu rejeki yang tak bisa ditolak mentah-mentah. Karena, saya bisa fokus menonton sebuah pertandingan sepak bola dengan perasaan rileks karena gembira. Dan tak disangka, berkat gaya komentar unik Bung Jebret, saya bisa menikmati pertandingan sepak bola, meski dalam kondisi fisik kurang sehat.

Kebetulan, momen itu terjadi pada hari Sabtu, (5/8) lalu, saat timnas Indonesia U-16 mengalahkan Timor Leste 3-0 di ajang Piala AFF U-16. Dalam deraan rasa mulas akibat masih terkena penyakit diare, saya mendapat satu hiburan menyenangkan dari laga ini. Soal hasil akhirnya, itu memang layak didapat, karena timnas U-16 bermain begitu agresif sepanjang pertandingan.

Entah kenapa, sepanjang pertandingan itu berlangsung, rem tertawa saya seperti mendadak blong, akibat gaya komentar khasnya. Ajaibnya, berkat itulah saya bisa melupakan sejenak gejolak di lambung saya, yang memang sedang bermasalah sejak beberapa hari terakhir, akibat faktor perubahan suhu udara yang cukup drastis di daerah tempat tinggal saya. Sebelum terkena diare, saya juga sempat terkena demam ringan. Apa boleh buat, semua jadi terganggu.

Tapi, saya bersyukur, karena dalam kondisi seperti ini, saya masih bisa menikmati pertandingan sepak bola dengan perasaan gembira. Di sini, saya seperti mendapat "berkah dalam masalah". 

Karena, saya justru melihat, gaya komentar Bung Jebret menampilkan satu refleksi: sepak bola adalah paduan dari gairah, semangat, kerja keras, dan rasa cinta, yang akan terasa lebih "hidup" dan "menghidupkan", jika terdapat kegembiraan di dalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun