Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembalinya Sang Legenda Chelsea

21 Juli 2018   00:06 Diperbarui: 21 Juli 2018   00:19 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika bicara soal sosok pemain legenda di Chelsea, maka ada satu nama, yang pasti akan turut dibahas. Nama itu, tak lain tak bukan, adalah Gianfranco Zola, sosok asal Italia, yang kini berusia 52 tahun. Memang, semasa bermain di Stadion Stamford Bridge, Zola punya catatan kiprah cukup mengesankan. Sosok yang semasa bermain identik dengan nomor punggung 25 ini, dihormati kawan maupun lawan, berkat kemampuan olah bolanya yang memukau, dan sikapnya yang relatif tak aneh-aneh.

Bersama Chelsea, Zola mencatat total 312 kali penampilan dan mencetak 80 gol. Dari sisi prestasi, mantan pemain Parma dan timnas Italia itu sukses mempersembahkan trofi Piala Winners (kini setara Liga Europa), Piala Super Eropa, Piala FA, dan Piala Liga Inggris bagi Chelsea, selama kurun waktu tahun 1996-2003.

Secara personal, kemampuan individunya yang bagus, membuatnya dianggap sebagai salah satu pemain asing terbaik, yang pernah bermain di Liga Inggris. Bahkan, Zola juga punya julukan "Magic Box" atau "Marazola", khususnya di kalangan fans Chelsea, dan Napoli, karena kemampuan individunya yang istimewa. Kebetulan, Zola sempat menjadi rekan setim sekaligus pelapis Diego Maradona, saat membantu Napoli meraih gelar Scudetto di musim kompetisi 1989/1990.

Memang, jika merujuk pada situasi tim Chelsea sejak tahun 2003 hingga kini, tepatnya saat era kepemilikan Roman Abramovich dimulai, mungkin prestasi Zola tampak biasa saja. Seperti diketahui, dalam 15 tahun terakhir, Chelsea mampu meraih berbagai trofi di Inggris dan Eropa.

Tapi, berhubung Zola meraihnya di era pra-Abramovich, prestasi ini tetap istimewa. Karena, sebelum Abramovich datang, Chelsea adalah tim dengan kondisi keuangan serba pas-pasan, dan bukan tim yang sangat ambisius, seperti yang kita lihat sekarang. Zola sendiri pensiun di tahun 2005, saat dirinya berseragam Cagliari (klub Liga Italia).

Setelahnya, Zola sempat melatih beberapa tim, seperti Cagliari, timnas junior Italia,dan Al-Arabi. Tapi, seperti saat bermain dulu, ia cukup berjodoh dengan kompetisi Liga Inggris, dengan dirinya sempat melatih West Ham United, Watford, dan Birmingham City. Sayangnya, kiprah melatih Zola tak secemerlang seperti saat masih bermain.

Meski begitu, ternyata Zola masih berjodoh dengan Chelsea, walau mereka sudah 15 tahun terpisah. Jelang dimulainya musim kompetisi 2018/2019, Zola akhirnya kembali ke Chelsea, setelah dirinya resmi ditunjuk sebagai asisten pelatih Maurizio Sarri, pada Rabu, (18/7, GMT) lalu. Dari sisi teknis, penunjukan Zola ini cukup bisa dimengerti. Mengingat, dirinya adalah seorang Italiano seperti halnya Sarri, dan sudah cukup mengenal betul Chelsea secara khusus, dan Liga Inggris secara umum.

Tentu saja, ini adalah sebuah cara cerdas seorang Maurizio Sarri, untuk dapat secepatnya beradaptasi pada musim pertamanya di Chelsea dan Liga Inggris. Selain itu, datangnya Zola menyiratkan, Chelsea (dan Sarri), sama-sama membidik target prestasi tinggi, di musim kompetisi 2018/2019.

Akankah kepulangan Zola mampu memberikan dampak positif buat Si Biru?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun