Jelang digelarnya Piala AFF U-18 edisi 2018, mulai 1 Juli mendatang, timnas Indonesia U-19 dibuat dag dig dug dengan kemungkinan absennya Egy Maulana Vikri. Seperti diketahui, Egy sedang mengikuti program pemusatan latihan pramusim bersama Lechia Gdansk di Polandia, sebelum resmi teken kontrak profesional, pada 8 Juli 2018 mendatang, saat usianya genap 18 tahun.
Oleh manajemen Lechia, program ini dinilai krusial buat Egy. Karena, lewat pemusatan latihan, eks pemain Diklat Ragunan ini diharapkan bisa fokus sepenuhnya, untuk mengasah aspek fisik dan teknik. Supaya, saat musim baru dimulai, ia berada dalam kondisi terbaik. Selain itu, pemusatan latihan juga bisa menjadi ajang adaptasi Egy di Polandia, negara yang secara kultur berbeda dengan Indonesia.
Anehnya, saat merilis daftar skuad Garuda Nusantara, Jumat (29/6), PSSI masih memasukkan nama Egy di daftar pemain, tepatnya sebagai pemain ke 24. Padahal, jumlah maksimal yang bisa didaftarkan ke AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN), selaku penyelenggara turnamen, adalah 23 pemain.Â
Di sini, PSSI jelas sedang lupa, Egy bermain di Polandia, dan hanya akan dilepas ke timnas, jika timnas bermain di pertandingan internasional, yang terdaftar di kalender resmi FIFA, misalnya turnamen Piala Asia U-19, yang juga menjadi ajang kualifikasi Piala Dunia U-20.
Jika PSSI masih ingin memaksakan Egy bergabung ke timnas, tentu ini bukan langkah bijak. Karena, ini justru akan menghambat perkembangan Egy sebagai pemain muda. Tentunya, kita sama-sama tak ingin, Egy menjadi "wonderkid gagal" berikutnya di sepak bola nasional, hanya karena keegoisan PSSI semata, yang memasang target juara Piala AFF U-18, yang kali ini dihelat di Indonesia.
Jadi, daripada ngotot memaksakan Egy -yang hampir pasti takkan dilepas Lechia- tampil di Piala AFF U-18, akan lebih baik, jika PSSI membiarkan Egy fokus beradaptasi dan berlatih di Polandia, yang punya level kualitas lebih baik dari Indonesia. Supaya, saat Piala Asia U-19 dihelat, Egy sudah berada dalam kondisi lebih baik dari sekarang.
Lagipula, meski tanpa Egy, Garuda Nusantara masih punya Witan Sulaeman (17), yang punya gaya dan latar belakang seperti Egy; berkaki kidal, lincah, dan berasal dari Diklat Ragunan. Selain itu, ada juga Todd Rivaldo, talenta muda asal Papua, yang bermain di Persipura. Dengan adanya kedua pemain ini, seharusnya, Garuda Nusantara masih cukup kuat meski tanpa diperkuat Egy.
Malah, turnamen kali ini bisa dimanfaatkan, sebagai ajang persiapan Timnas U-19 menuju Piala Asia U-19 di Tanah Air. Supaya, tim bisa lebih kompak dan makin kuat saat Egy sudah bergabung kembali. Karena, PSSI menargetkan timnas U-19 bisa lolos ke Piala Dunia U-20, sebagai semifinalis Piala Asia U-19. Ini jelas sebuah tantangan yang tak mudah ditaklukkan.
Terlepas dari ada atau tidaknya Egy, dan harapan tinggi PSSI di turnamen kali ini, semoga Garuda Nusantara mampu tampil baik, dan menjadikan turnamen ini, sebagai modal untuk menghadapi Piala Asia U-19 di Tanah Air.
Selamat berjuang, Garuda Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H