Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Kiprah Timnas Belgia di Rusia

12 Juni 2018   14:35 Diperbarui: 20 Juni 2018   17:04 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal timnas Belgia generasi terkini, kebanyakan orang akan menyebut tim ini sedang dinaungi berkah nan melimpah. Seperti diketahui, Tim Setan Merah punya pemain berkualitas di semua posisi. Tak heran, banyak orang menyebut tim ini sebagai tim "Generasi Emas".

Di bawah mistar, ada Thibaut Courtois (Chelsea). Di belakang, Belgia antara lain punya Jan Vertonghen (Tottenham) dan Vincent Kompany (Manchester City). Di lini tengah, ada duet Eden Hazard (Chelsea)-Kevin De Bruyne (Manchester City) sebagai motor serangan. Di depan, Belgia antara lain punya Romelu Lukaku (Manchester United) dan Michy Batshuayi (Chelsea).

Dengan materi pemain seperti itu, wajar jika banyak pihak menjadikan timnas negara asal tokoh kartun Tintin ini, sebagai salah satu tim unggulan di Piala Dunia 2018. Apalagi, tim ini sebelumnya sudah mampu menembus perempatfinal, di Piala Dunia 2014 dan Euro 2016. Jadi, selain bertabur bintang, timnas Belgia bisa dibilang sudah punya pengalaman dan "chemistry" cukup baik.

Tapi, di balik berkah ini, timnas Belgia punya masalah laten berupa mental bertanding di fase krusial. Masalah ini ada, karena Belgia sebelumnya hanya langganan perdelapanfinalis Piala Dunia (1994, 1998, dan 2002). Bahkan, mereka juga sempat absen di turnamen mayor, baik Euro maupun Piala Dunia, antara tahun 2004 sampai 2012.

Masalah lainnya, pelatih-pelatih timnas Belgia, yakni Marc Wilmots (2012-2016) dan Roberto Martinez (2016-sekarang), seperti mendapat berkah sekaligus masalah di timnas Belgia. Melimpahnya pemain berkualitas, justru membuat mereka seperti kebingungan dalam menemukan formasi tim terbaik.

Akibat masalah ini, capaian prestasi timnas Belgia kerap dianggap masih belum sesuai harapan. Meski belakangan mampu tampil gahar di kualifikasi, Belgia justru kehabisan bensin di fase menentukan. Untuk Piala Dunia 2014, kekalahan Belgia di perempatfinal bisa dimaklumi, karena Argentina, lawan mereka saat itu, punya kualitas tim sedikit diatas mereka. Tapi, masalah ini tampak di Euro 2016, saat di babak perempatfinal, mereka tersingkir di tangan tim debutan Wales.

Masalah mental di timnas Belgia "zaman now" ini, sedikit banyak mengingatkan kita pada timnas Inggris di era 2000-an. Kala itu, Tim Tiga Singa bermaterikan pemain-pemain macam Frank Lampard, Steven Gerrard, Rio Ferdinand, David Beckham, dan Wayne Rooney. Seperti timnas Belgia masa kini, timnas Inggris kala itu juga dijuluki Generasi Emas.

Tapi, prestasi yang didapat Gerrard dkk kala itu tak sesuai harapan. Meski mampu lolos ke perempatfinal di Piala Dunia 2002 dan 2006, plus Euro 2004, masalah mental yang mereka punya membuat mereka gagal berprestasi maksimal. Malah, setelah hat-trick perempatfinalis itu, timnas Inggris gagal lolos ke Euro 2008. Kegagalan ini, menjadi penanda awal habisnya keampuhan generasi Beckham dkk.

Akibatnya, Generasi Emas Inggris ini lebih layak dianggap sebagai "Generasi Emas Imitasi". Karena, mereka gagal berprestasi sesuai harapan. Kalaupun ada, 'prestasi' itu adalah mulai populernya istilah "WAGS" (Wifes and Girlfriends) di sepak bola. Selebihnya, generasi ini cukup akrab dengan masalah di dalam dan luar lapangan, mulai dari pemberitaan masif di media, sampai kesulitan pelatih dalam meramu taktik ideal.

Dengan situasi dan masalah yang kurang lebih mirip dengan timnas Inggris generasi Beckham dkk, maka, akan wajar jika Belgia mampu mencapai perempatfinal di Piala Dunia 2018. Tapi, jika mampu menembus semifinal, itu akan menjadi sebuah sukses besar. Karena, ini akan menjadi bukti sahih sebutan Generasi Emas yang mereka sandang saat ini. Jika mereka tereliminasi di fase grup atau babak 16 besar, capaian akan menjadi sebuah kegagalan.

Menarik ditunggu, bagaimana perjalanan kiprah timnas Belgia di Rusia.

Jangan Nonton Bola Tanpa Kacang Garuda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun