Menjelang dihelatnya Piala Dunia 2018, ada banyak laga uji coba. Tapi, diantara sekian banyak partai 'pemanasan' itu, ada satu partai yang terpolitisasi, yakni Israel Versus Argentina. Meski terlihat sebagai laga uji coba biasa, aroma politis menyeruak di laga ini karena adanya beberapa faktor penyebab.
Pertama, timnas Israel selaku tuan rumah pertandingan, secara sepihak memindahkan arena laga uji coba, dari kota Haifa ke Jerusalem, kota yang saat ini sedang disorot dunia, karena dijadikan ibukota negara oleh pemerintah Israel.
Langkah ini lalu diikuti pemerintah Amerika Serikat, dengan memindah kedutaan besarnya, dari Tel Aviv ke Jerusalem, yang lalu menuai kontroversi. Karena, Jerusalem termasuk wilayah sengketa, antara pemerintah Israel dan Palestina, negara yang juga menjadikan Jerusalem sebagai ibukota negaranya.
Kedua, bagi kubu Israel, partai uji coba ini, kebetulan dihelat sebagai bagian dari rangkaian perayaan hari jadi Republik Israel yang ke 70. Jadi, meski partai ini bertajuk laga uji coba, unsur politis tampak begitu kental di laga ini. Kebetulan, belum lama ini, terjadi bentrokan di jalur Gaza, yang memakan korban jiwa. Otomatis, tensi ketegangan pun kian meningkat.
Tak heran, kubu Palestina langsung bereaksi, dengan memprotes, atau mengeluarkan himbauan boikot. Suara bernada keras ini, antara lain disuarakan oleh Ketua Federasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, yang mendesak para penggemar untuk membakar foto-foto Lionel Messi (kapten timnas Argentina) dan jersey megabintang Barcelona itu jika sampai pertandingan jadi dilaksanakan 10 Juni (dinihari WIB) mendatang.
Suara keras ini muncul, setelah ada kekhawatiran di kubu Palestina, bahwa keberadaan sosok Lionel Messi di laga itu, yang popularitasnya memang sudah mendunia, akan dipolitisasi pemerintah Israel, sebagai simbol "pengakuan global" atas status Jerusalem sebagai ibukota Israel. Tak heran, suasana pun memanas.
Padahal, timnas Argentina berniat menjadikan laga ini sebagai persiapan terakhir sebelum bertarung di Rusia. Sebelum ini, Tim Tango sudah beruji coba dengan timnas Israel sebanyak 4 kali sejak tahun 1986. Tapi, baru kali ini suasananya sebegitu memanas.
Akhirnya, setelah mempertimbangkan semua hal terkait, terutama aspek keamanan, pada Rabu, (6/6), AFA (PSSI-nya Argentina), memutuskan membatalkan laga yang sedianya akan dihelat Minggu, (10/6, dinihari WIB). Keputusan ini disambut gembira kubu Palestina. Tapi, Tim Tango kini pusing, karena mereka harus mencari lawan ujicoba baru dalam waktu sangat mepet, sebagai persiapan terakhir mereka.
Batalnya laga uji coba timnas Israel Versus Argentina sekali lagi menunjukkan, betapa menjijikannya sepak bola, jika sudah terkontaminasi unsur politik. Di saat bersamaan, kejadian ini juga membuktikan, saat sepak bola sudah terpolitisasi, ia tak lagi dapat menyatukan semua perbedaan yang ada. Malah, ia akan mempertajam ketegangan, bahkan menimbulkan pertikaian, akibat perbedaan itu sudah kadung terpolarisasi oleh semua perbedaan yang ada. Kalau kata Bang Haji, "sungguh teer-laaa-luuu!".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H