Setelah EPL, dan Bundesliga musim ini usai, pada akhir pekan lalu, Liga Serie A Italia, Ligue 1 dan La Liga juga menyusul 'tutup buku'. EPL dan Bundesliga, sama-sama menampilkan kedigdayaan tim juara liga, dan juara kejutan di piala domestik. Di EPL, Manchester City sukses mencatat rekor 100 poin dan juara Piala Liga. Sementara itu, Bayern Munich kembali juara Bundesliga. Tapi, meski digdaya di liga, kedua tim ini sama-sama gagal juara di kompetisi piala domestik.
Di Inggris, gelar juara Piala FA didapat Chelsea, yang musim ini cenderung menurun performanya, setelah membungkam Manchester United 1-0 di final. Di Jerman, Bayern Munich takluk 1-3 atas Eintracht Frankfurt di final. Uniknya, Eintracht Frankfurt dinahkodai Niko Kovac (Kroasia), yang per 1 Juli mendatang menjadi pelatih Die Roten.
Di Italia, Prancis dan Spanyol, tersaji satu cerita senada: dominasi. Ya, tim juara liga di tiga negara ini mampu memborong semua trofi kompetisi domestik. Di Italia, Juventus mencatat scudetto ketujuh beruntun, dan gelar Coppa Italia keempat beruntun. Di Prancis, PSG sukses mencatat "treble domestic" (Coupe de Ligue, Ligue 1 dan Coupe de France). Â Di Spanyol, Barcelona sukses mengklaim gelar La Liga dan Copa del Rey.
Setelah kompetisi liga-liga Eropa usai, para pecinta sepak bola masih akan disuguhi laga final Liga Champions, antara Real Madrid Vs Liverpool, yang akan digelar, di NSK Olimpiskiy Stadium, Kiev, Ukraina, pada 27 Mei (dini hari WIB) mendatang, sebelum kompetisi antarklub Eropa musim ini benar-benar tutup buku.
Tapi, pecinta sepakbola tak perlu kuatir. Karena, setelah jeda sejenak, Â akan berlangsung turnamen akbar Piala Dunia 2018, yang akan dihelat, pada 14 Juni- 15 Juli 2018 mendatang, sebelum akhirnya benar-benar 'kosong', sampai pertengahan bulan Agustus mendatang. Kalaupun ada pertandingan di periode ini, itu hanya laga uji coba pramusim, yang tidak segreget laga kompetisi reguler.
Meski begitu, bukan berarti tak ada sajian menarik, di fase libur kompetisi ini. Karena, libur musim panas, adalah panggung utama bursa transfer pemain. Meski bukan berupa pertandingan di lapangan, bursa transfer pemain, adalah arena pertandingan bagi klub untuk berbenah, dengan cara menggaet pemain atau pelatih incarannya. Di sini, setiap klub kerap bersaing ketat dengan klub lain, sebelum akhirnya mendapat sosok pemain incarannya. Bursa transfer musim panas, juga menjadi ajang adu kemampuan, bagi manajemen klub, dalam membangun tim, untuk mengarungi kompetisi, demi mencapai target prestasi masing-masing.
Bursa transfer sendiri, juga kerap menyajikan pemandangan menarik, seperti pemecahan rekor transfer, drama 'pengkhianatan', proses 'balikan', antara pemain, dengan mantan klubnya, atau proses 'penikungan', dalam proses transfer seorang pemain. Kadang, transfer pemain masih dibumbui lagi, dengan proses tarik ulur negosiasi yang menjengkelkan, atau berita rumor-rumor transfer yang membingungkan.
Kebetulan, semua momen itu, sempat terjadi, di bursa transfer musim panas tahun 2017 lalu. Kala itu, terjadi pemecahan rekor dunia transfer pemain, saat Neymar pindah dari Barcelona ke PSG; dengan ongkos 222 juta euro. Pada prosesnya, megatransfer ini cukup alot. Karena, sempat terjadi tarik ulur, antara kubu PSG, Barca, dan Neymar sebelum akhirnya mencapai kata sepakat.
Pada periode yang sama, juga terjadi kasus transfer 'balikan' ke mantan klub, seperti pada kasus transfer Gerard Deulofeu (balikan ke Barcelona), dan Diego Costa (balikan ke Atletico Madrid). Tapi, Â meski sama-sama balikan ke mantan klub, keduanya punya kisah berbeda. Deulofeu gagal bersinar, dan dipinjamkan Barca ke Watford (Inggris) bulan Januari 2018. Sementara itu, Costa baru bisa pulang ke Atletico, di awal tahun 2018, saat Atleti bebas dari sanksi embargo transfer pemain.
Sementara itu, drama 'pengkhianatan', di bursa transfer musim panas lalu, tersaji pada transfer Nemanja Matic, saat gelandang asal Serbia ini 'menyeberang', dari Chelsea ke Manchester United, dengan harga 40 juta pounds. Transfer ini, kian menambah panas bara rivalitas United dan Chelsea, yang memang sudah memanas sejak beberapa tahun terakhir.
Pada kasus 'penikungan', di bursa transfer musim panas lalu, kita menemuinya, pada transfer Romelu Lukaku, penyerang andalan timnas Belgia. Sempat intens didekati Chelsea, sang mantan klub, penyerang bongsor ini akhirnya justru pindah ke Manchester United. Padahal, sebelumnya, The Red Devils santer diberitakan tertarik pada Alvaro Morata, penyerang Spanyol yang akhirnya justru berseragam Chelsea.