Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menuju Final Coppa Italia 2018

8 Mei 2018   00:02 Diperbarui: 8 Mei 2018   00:12 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Rabu, (10/5, dinihari WIB), akan dihelat final Coppa Italia musim 2017/2018. Final Coppa Italia edisi kali ini, mempertemukan Juventus dan AC Milan, dua tim raksasa beda nasib. Seperti tahun-tahun sebelumnya, final Coppa Italia dihelat di Stadio Olimpico, Roma.

Bicara soal kedua tim kontestan, final kali ini menampilkan sebuah kontradiksi. Juventus adalah tim yang sedang dalam masa panen gelar di kompetisi domestik, dan rutin tampil di Liga Champions Eropa. Sementara itu, AC Milan sedang dalam fase paceklik gelar di kompetisi domestik, dan kerap absen di Liga Champions Eropa. Tentunya, ini adalah sebuah ironi, mengingat Milan adalah tim Italia tersukses di kompetisi ini, dengan raihan 7 gelar juara.

Jika melihat sekilas situasi terkini kedua tim, Juve akan diunggulkan. Karena, mereka sedang dalam mood positif, usai membekap Bologna 3-1, di pekan ke 36 Serie A. Hasil ini, membuat Si Zebra berada di ambang scudetto ketujuh secara beruntun. Apalagi, Milan, lawan mereka kali ini, adalah penghuni peringkat 6 di klasemen sementara Serie A musim ini.

Tapi, bagaimanapun Coppa Italia berbeda dengan Serie A. Karena, posisi tim di kompetisi ini setara. Jadi, peluangnya cukup seimbang. Hal ini terbukti, dari daftar juara Coppa Italia dalam 6 musim terakhir. Meski Juve mampu juara liga dalam 6 musim terakhir, mereka "hanya" mampu mengangkat trofi Coppa Italia tiga kali beruntun dalam tiga musim terakhir. Sisanya dimenangkan Napoli (2 kali) dan Lazio (1 kali). Ini setidaknya dapat menjadi sebuah alasan bagi Milan, untuk sedikit optimis.

Alasan lainnya, Milan saat ini adalah tim yang performanya sedang berkembang. Sejak ditangani Gennaro Gattuso, eks legenda Milan, per November 2017 silam, Milan mengalami perbaikan performa yang cukup signifikan. Di bawah arahan Si Badak, Milan mampu menemukan determinasi dan kekompakan tim, yang sebelumnya sempat hilang. Berkat perbaikan performa ini pula, Milan mampu lolos ke final Coppa Italia, dan duduk di posisi 6 klasemen sementara Serie A musim ini. Sebelum Gattuso datang, Milan sempat terdampar di papan tengah klasemen Serie A.

Menariknya, final kali ini, akan menjadi reuni Gattuso dan Allegri, yang sebelumnya sempat bekerjasama di AC Milan. Seperti diketahui, Gattuso sempat dilatih Allegri, di penghujung karier bermainnya bersama Milan. Hanya saja, pada reuni kali ini, keduanya akan berhadapan sebagai lawan adu strategi di pinggir lapangan.

Bagi Juve, final Coppa Italia ini, akan menjadi ajang penegasan dominasi mereka di Italia, sekaligus obat pelipur lara, atas kegagalan mereka di Liga Champions Eropa. Sedangkan, Milan akan menjadikan final Coppa Italia kali ini, sebagai ajang pembuktian kualitas, demi mengamankan tiket lolos otomatis ke Liga Europa, dan memberi satu alasan kuat, untuk Milanisti dapat bergembira sejenak.

Tim manakah yang akan berpesta?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun