Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal, Wenger, dan "The Power of Kepepet"

16 Maret 2018   07:46 Diperbarui: 16 Maret 2018   07:53 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal istilah "The Power of Kepepet", yang merupakan versi bahasa gaul Indonesia dari istilah "The Survival Theory". "The Power of Kepepet", adalah reaksi naluriah di luar kebiasaan manusia, yang biasanya muncul saat dalam keadaan terdesak, baik dalam hal pekerjaan, keselamatan diri, atau hal personal lainnya.

Contoh aktual, dari kasus "The Power of Kepepet" ini, terjadi pada kiprah Arsene Wenger bersama Arsenal musim ini. Memang, untuk saat ini, Wenger sedang dalam situasi terpojok, akibat menuai prestasi minor bersama Arsenal. Setelah musim lalu gagal finis di posisi 4 besar liga Inggris, performa Arsenal di liga, dan kompetisi piala domestik juga tak meyakinkan musim ini.

Di liga, mereka masih tertahan di luar posisi 4 besar, posisi langganan Arsenal di masa lalu, yang kini mulai sulit dijangkau. Di Piala FA, mereka tersingkir dini di tangan Nottingham Forest (klub Divisi Championship). Sementara itu, di Piala Liga, meski mencapai final, mereka takluk 0-3 di tangan Manchester City. Tak heran, deretan prestasi minor ini, membuat koor "Wenger Out" makin gencar didengungkan Gooners.

Tapi, performa sebaliknya justru dipamerkan Arsenal di ajang Liga Europa. Meski awalnya tak diunggulkan, Arsenal mampu membuat kejutan di babak 16 besar Liga Europa. Tak tanggung-tanggung, mereka mendepak AC Milan, sang juara Liga Champions 7 kali asal Italia.

Setelah sebelumnya menang 2-0 di San Siro dengan gaya main ala Italia, pada Jumat, (16/3, dinihari WIB), Arsenal kembali menang di Emirates Stadium, kali ini dengan skor 3-1. Hebatnya, kemenangan ini diraih, setelah mereka kebobolan lebih dulu, lewat gol Hakan Calhanoglu. Tapi, sepasang gol Danny Wellbeck, dan satu gol Granit Xhaka, memastikan Arsenal lolos ke babak perempatfinal Liga Europa, dengan skor agregat 5-1.

Jika dilihat lagi, ini jelas sebuah kejutan, mengingat situasi terkini kedua tim berbanding terbalik. Milan sedang mulai bangkit, sedangkan Arsenal masih inkonsisten. Menariknya, kemenangan Arsenal di Emirates menunjukkan satu hal di luar kebiasaan Arsenal; mampu menang setelah kebobolan lebih dulu. Biasanya, jika mereka kebobolan lebih dulu, membalikkan keadaan sulit dilakukan.

Lolosnya Arsenal, dengan gaya yang "sangat tidak Arsenal" juga menegaskan sebuah anomali, antara pendekatan Wenger, dan perforna Arsenal di Liga Europa. Di Liga Europa, Wenger terkesan tak serius, dengan rutin memainkan pemain pelapis macam Danny Wellbeck. Selain itu, dalam beberapa kesempatan Wenger menyatakan, Arsenal lebih memprioritaskan finis di posisi 4 besar liga Inggris. Tapi, kesuksesan lolos ke babak 8 besar justru menegaskan, Arsenal tak main-main di Liga Europa.

Keseriusan Arsenal ini cukup beralasan, dengan posisi mereka di liga saat ini, lolos ke Liga Champions, dengan menjuarai Liga Europa adalah opsi paling realistis. Apalagi, kekuatan calon lawan yang dihadapi relatif merata, yakni Sporting Lisbon (Portugal), Lazio (Italia), Olympique Marseille (Prancis), Atletico Madrid (Spanyol), RB Leipzig (Jerman), RB Salzburg (Austria), dan CSKA Moskow (Rusia). Praktis, Atletico-lah lawan terberat Arsenal di atas kertas.

Tapi, berhubung track record Arsenal kurang meyakinkan (baca: belum pernah juara bersama Wenger) di kompetisi antarklub Eropa, mereka tetap harus waspada. Bagaimanapun, bermain di kompetisi antarklub Eropa selalu butuh keluatan mental ekstra. Meski begitu, kesuksesan mendepak AC Milan memberi sinyal, Wenger akan kembali memakai jurus "The Power of Kepepet"-nya, demi menyelamatkan nasib Arsenal (dan dirinya sendiri) musim ini.

Menarik ditunggu, bagaimana kelanjutan kiprah Arsenal di Liga Europa musim ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun