Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Egy Benar-benar ke Eropa

11 Maret 2018   12:55 Diperbarui: 11 Maret 2018   13:12 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melalui bulan-bulan penuh gosip, dan ketidakjelasan, akhirnya teka-teki klub tujuan Egy Maulana Vikri terkuak juga. Klub itu adalah Lechia (dibaca Lexia) Gdansk (disebut juga Danzig), klub Ekstraklasa, kompetisi kasta teratas Liga Polandia, seperti dilansir laman Bolasport.com, Sabtu, (10/3). Tak pelak, kepindahan Egy ini langsung menyita perhatian publik. Karena, transfer ini memang sudah resmi, bukan lagi gosip seperti sebelumnya.

Dari segi pemilihan kompetisi dan tim, bisa jadi sebagian publik sepak bola nasional akan mengernyitkan dahi. Karena, Egy memilih klub yang namanya sulit dieja dalam bahasa Indonesia. Sudah begitu, nama kompetisinya pun masih asing di telinga pecinta bola Indonesia. Satu-satunya figur terkenal di Lechia Gdansk saat ini adalah Milos Krasic, eks pemain Juventus dan timnas Serbia. Tapi, sebetulnya pilihan Egy ini sudah tepat.

Penyebabnya, Liga Polandia adalah salah satu liga 'batu loncatan' di Eropa, yang cukup produktif mencetak pemain bintang berkualitas. Mereka cukup sukses bermain di liga-liga top Eropa, misalnya Bundesliga, Serie A, dan Liga Primer Inggris. Contoh alumni Ekstraklasa yang sukses antara lain, Lukasz Fabianski (Swansea City), Jakub Blaczykowski dan Lukasz Piszcek (Borussia Dortmund), Robert Lewandowski (Bayern Munich), dan Piotr Zielinski (Napoli). Di masa lalu, ada juga pemain legenda macam Zbigniew Boniek (legenda Juventus era 1980-an), dan Jerzy Dudek (eks kiper Liverpool dan Real Madrid era 2000-an).

Mengingat usia Egy, yang saat ini masih 17 tahun, pilihan ini cukup bijak. Bagaimanapun, ia memang butuh tim (dan kompetisi) yang menjamin dirinya mendapat banyak menit bermain. Seperti diketahui, asupan 'gizi' utama bagi seorang pemain muda adalah menit bermain sebanyak mungkin, bukan nama besar tim atau liga. Agaknya, Egy belajar betul, dari kasus Martin Odegaard, "wonderkid" asal Norwegia, yang sinarnya justru meredup, setelah pindah ke Real Madrid (Spanyol), di usia begitu muda.

Praktis, PR Egy setelah resmi pindah ke Polandia adalah, rajin berlatih, dan bermain sebaik mungkin. Supaya, ia bisa mencapai potensi terbaiknya. Jika ia bisa bersinar, pindah ke tim atau kompetisi yang lebih besar bukan lagi mimpi.

Pihak lain, yang juga punya "PR" untuk memantau perkembangan Egy di Polandia, adalah PSSI, media, dan masyarakat. Pemantauan ini cukup penting, mengingat Egy masih muda. Selain itu, kepindahan Egy ke Polandia, bisa menjadi katalisator, dari transfer pemain-pemain muda Indonesia lainnya. Tentunya, jika mereka berani bermain ke Eropa, bukan sebatas bermimpi.

Tapi, kita semua tak boleh mengekspos Egy secara berlebihan. Karena, ia masih harus berjuang mendapat tempat di klub barunya. Di sini, kita hanya perlu memberi ruang seluas mungkin bagi Egy, untuk terus fokus mengasah talentanya dan bersinar. Jika mampu, kepindahan ke Polandia hanya awal berita-berita besar lainnya, dari seorang Egy Maulana Vikri.

Semoga sukses, Egy!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun