Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sisi Lain Kekalahan The Citizens

8 Maret 2018   22:29 Diperbarui: 8 Maret 2018   23:37 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Kamis (8/3, dinihari WIB), Manchester City kalah 1-2 atas tim tamu Basel (Swiss). Kekalahan ini didapat City, setelah gol Gabriel Jesus dibayar tunai oleh Elyounoussi dan Michael Lang. Meski kalah, City tetap lolos ke babak selanjutnya, berkat kemenangan agregat 5-2, mengingat, saat bertandang ke kandang Basel di leg pertama, dua pekan lalu, City menang 4-0. Kelolosan ini, sekaligus memperbaiki catatan prestasi City bersama Pep di Eropa. Mengingat, pada musim lalu, City arahan Pep tersingkir di babak perdelapanfinal, usai kalah agregat gol tandang atas AS Monaco (Prancis).

Tapi, meski tampak mengejutkan, kekalahan ini sebetulnya sudah sesuai rencana Pep Guardiola. Ini terlihat dari diistirahatkannya pemain-pemain kunci macam Kevin De Bruyne, Ederson Moraes, dan Sergio Aguero. Sebagai gantinya, Pep menurunkan pemain-pemain pelapis macam Claudio Bravo, Oleksander Zinchenko, Yaya Toure, dan Phil Foden.

Dari sini saja, terlihat jelas bahwa Pep tak terlalu mengincar kemenangan saat menjamu Basel, tapi ingin memberi kesempatan bermain, kepada para pemain yang selama ini jarang bermain, dengan mengistirahatkan pemain kuncinya. Secara tim, meski tampak kurang puas dengan hasil akhir laga, inilah hasil yang sebenarnya justru diincar Pep. Tujuannya, agar City bisa sejenak mengambil napas, setelah terus tampil impresif di beberapa laga terakhir. Di sinilah, kekalahan City atas Basel ini justru terlihat berharga bagi City. Mengapa?

Karena, kekalahan ini mengindikasikan, City belum mencapai puncak performa. Indikasi ini adalah satu hal yang penting bagi Pep. Karena, jika City terlalu cepat mencapai puncak performa, mereka akan kehabisan bensin terlalu cepat di sisa musim ini. Jika ini yang terjadi, usaha yang dirintis City sejak awal musim akan berantakan di akhir. Menariknya, rotasi yang dilakukan Pep saat melawan Basel secara tersirat menunjukkan, selain dapat meraih sukses di liga Inggris, Pep menginginkan City dapat melaju sejauh mungkin di Liga Champions, dengan kekuatan tim yang utuh.

Dengan lolosnya City ke perempatfinal Liga Champions, praktis Pep dan City bisa sejenak mengalihkan fokus seutuhnya ke liga domestik, setidaknya sampai diketahui siapa sosok tim lawan mereka di undian babak perempatfinal Jumat pekan depan.

Situasi ini menjadi sebuah kesempatan berharga bagi City, untuk makin mendekati gelar juara. Mengingat, secara matematis, mereka hanya perlu meraih 4 kemenangan lagi, untuk menjadi kampiun liga Inggris musim ini. Semakin cepat gelar ini diraih, maka City bisa mengalihkan fokus sepenuhnya di Liga Champions, kompetisi yang dalam beberapa tahun terakhir memang menjadi satu tantangan tersendiri bagi City (dan Pep) untuk ditaklukkan.

Menarik ditunggu, bagaimana kelanjutan kiprah City di sisa musim ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun