Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Gegenpressing", Si "Playmaker" Kejutan

16 Januari 2018   02:26 Diperbarui: 16 Januari 2018   14:07 2112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sepekan terakhir, tepatnya sejak Coutinho pindah, dari Liverpool ke Barcelona, satu pertanyaan, yang jamak dilontarkan ke kubu Liverpool adalah; "siapa sosok playmaker penggantinya?". Sejumlah sosok kandidat mengemuka, misalnya Thomas Lemar (AS Monaco), Riyad Mahrez (Leicester City), atau Leon Goretzka (Schalke). Tapi, mereka belum juga bergerak di bursa transfer, untuk mencari "playmaker" baru, meski baru saja mendapat dana 142 juta pounds, hasil penjualan Coutinho.

Tak heran, muncul sedikit kekhawatiran, pada sektor lini serang Si Merah, yang baru saja ditinggal "playmaker" asal Brasil ini. Apalagi, lawan yang akan dihadapi adalah Manchester City, tim pemuncak klasemen sementara liga Inggris, yang belum pernah kalah. Jelas, masalah sosok playmaker, menjadi PR tambahan Liverpool, selain masalah lama di sektor pertahanan.

Tapi, meski bermain tanpa "playmaker", pada Minggu, (14/1), secara luar biasa, Liverpool sukses menang 4-3 atas Manchester Biru di Stadion Anfield. Gol-gol Liverpool dicetak Alex Oxlade-Chamberlain (menit ke 9), Roberto Firmino (59'), Sadio Mane (61'), dan Mohamed Salah (68'). Sedangkan, City mencetak gol lewat Leroy Sane (40'), Bernardo Silva (84'), dan Ilkay Gundogan (91'). Inilah kekalahan pertama City di liga musim ini.

Pertanyaannya; apa kunci sukses Liverpool di laga ini? Jawabannya adalah sistem "Gegenpressing", yang diterapkan Klopp di laga ini. Dalam laga ini, Klopp cukup memahami, City tak boleh dibiarkan bermain dengan nyaman. Jika dibiarkan, Liverpool akan kalah telak, seperti di bulan September 2017 silam. Dalam laga itu City menang telak 5-0.

Masalahnya, dalam menghadapi laga ini, Liverpool tak punya dirigen lapangan tengah, yang mengatur tempo permainan, atau mengkreasi serangan.Masalah ini lalu disiasati Klopp, dengan satu taktik kejutan. Ya, Klopp menjadikan "gegenpressing" sebagai "playmaker" Liverpool di laga ini. Kuncinya; terus bergerak, membayangi lawan saat mereka menguasai bola, dan langsung menyerang saat ada kesempatan.

Tak disangka, strategi ini berhasil, meski menguasai 64,3% penguasaan bola, City hanya mampu mencatat 4 tembakan mengarah ke gawang, dari total 11 tembakan. Sedangkan, Liverpool yang hanya menguasai 35,7% penguasaan bola, mampu membuat 7 tembakan mengarah ke gawang, dari total 16 tembakan. Di sini, meski kalah penguasaan bola, Liverpool berani bermain ngotot. Kengototan Liverpool di laga ini tampak jelas, dari 33 tekel (berbanding 24 milik City), dan 10 pelanggaran (berbanding 7 milik City)  yang mereka lakukan di laga ini. Strategi ini, ditambah dukungan luar biasa dari Kopites, sukses menyulitkan City.

Tapi, meski terbukti ampuh, Gegenpressing punya efek samping, yakni menguras tenaga. Terkurasnya tenaga pemain Liverpool, terlihat jelas di 10 menit terakhir tiap babak. Kelemahan ini sukses dimanfaatkan City untuk mencetak gol balasan. Terbukti, semua gol City di laga ini, dicetak di menit-menit akhir tiap babak.

Melihat keampuhannya saat menyerang, "Gegenpressing", adalah playmaker yang mumpuni. Tapi, efek samping yang dihasilkannya, membuat pertahanan tim tampak rentan jebol, di menit-menit akhir tiap babak. Jadi, perlu ada sosok pengatur tempo, dalam orkestra sepak bola "heavy metal" Klopp. Di sinilah, sosok playmaker tulen dibutuhkan, terutama, jika Liverpool ingin menjaga momentum positif, yang baru saja mereka raih ini.

Untuk saat ini, Gegenpressing terbukti mampu menjadi playmaker kejutan di Liverpool. Tapi, dengan masih dibukanya bursa transfer musim dingin, segalanya masih bisa terjadi. Menarik ditunggu, siapakah sosok playmaker baru, yang aksn didatangkan Liverpool.

Sumber data: dikutip dari www.premierleague.com, (15/1)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun