Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Debut Positif Stadion Utama Gelora Bung Karno

15 Januari 2018   01:09 Diperbarui: 15 Januari 2018   03:04 2219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Minggu,(14/1), Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) resmi dibuka kembali, setelah direnovasi cukup lama, sebagai bagian dari persiapan Asian Games 2018 di Tanah Air. Hari peresmian SUGBK versi baru ini, ditandai dengan guyuran hujan deras, penandatanganan prasasti peresmian oleh Presiden Joko Widodo, dan laga persahabatan, antara Timnas Indonesia Versus Islandia. 'Pertandingan peresmian' SUGBK ini terasa spesial, karena lawan yang dihadapi adalah Islandia, negara kontestan Piala Dunia 2018.

Memang, sejak sebelum laga ini berlangsung, semua mata tertuju pada stadion GBK. Semua sibuk membahas secara detail bagaimana rupa baru stadion ini, termasuk sistem drainase lapangannya. Ada juga media nasional, yang mengekspos rasa kagum Heimir Halgrimsson (pelatih Islandia) atas kemegahan stadion ini. Peresmian GBK juga makin menarik atensi publik, karena stadion ini diresmikan langsung, oleh orang nomor satu di negeri ini.

Tapi, saat peresmian stadion ini dilakukan, yang disambung dengan jalannya pertandingan persahabatan, antara Indonesia Versus Islandia, hujan turun dengan derasnya. Sebagian orang mungkin kecewa, tapi saya malah mensyukurinya. Karena, rumput stadion GBK ini langsung mendapat ujian sesungguhnya.

Memang, soal pencahayaan, dan fasilitas-fasilitas lainnya, tak ada yang perlu diragukan lagi dari stadion GBK. Tapi, kondisi rumput saat hujan menjadi satu kekhawatiran tersendiri. Seperti diketahui, ada banyak stadion megah di negeri ini, yang kondisi lapangannya langsung berantakan saat diguyur hujan deras.

Untunglah, sepanjang laga berlangsung, kondisi lapangan GBK tetap prima. Jangankan banjir, genangan kecil air saja tak ada. Jelas, sistem drainase lapangannya bekerja dengan sangat baik. Bola pun mengalir lancar tanpa tersendat. Boleh dibilang, GBK lulus ujian, sungguh melegakan.

Di titik ini, saya lebih menikmati jalannya laga, tanpa memikirkan siapa yang menang atau kalah. Jelas, secara level saat ini, Islandia  bukan tandingan Tim Garuda, baik secara fisik maupun teknik. Terbukti, Tim Garuda takluk 1-4 di laga ini, setelah gol Ilham Udin dibayar lunas oleh trigol Albert Gudmundsson, dan satu gol Arnor Smarason. Memang, pada babak pertama, Tim Garuda mampu menahan imbang Islandia 1-1. Tapi, kurang bagusnya daya tahan fisik Hansamu Yama dkk, terutama pada menit 60 ke atas, membuat Tim Garuda limbung, dan kebobolan 3 gol. Inilah masalah lama, yang masih belum juga beres di Tim Garuda. Praktis, inilah satu-satunya catatan negatif, dalam debut positif Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Menariknya, debut positif SUGBK seolah memberi sinyal; Tim Garuda harus segera berbenah, jika ingin meraih prestasi bagus di Asian Games, yang kebetulan akan digelar di Tanah Air. Karena, akan memalukan, jika prestasi yang diraih timnas di Asian Games mendatang, justru berbanding terbalik, dengan kemegahan SUGBK.

Bisa, Garuda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun