Bicara soal Cristiano Ronaldo alias CR7 (32), bintang timnas Portugal dan Real Madrid, tentu tak jauh dari kata 'rekor', 'alien', 'tajam' atau perbandingannya dengan Lionel Messi (30), bintang Barcelona asal Argentina. Memang, bersama Messi, pemain bertubuh atletis ini, adalah pemain dengan kemampuan mencetak gol yang luar biasa.
Ketajaman keduanya, selalu jadi topik bahasan rutin di La Liga, baik di kalangan pengamat maupun penggemar. Kadang, sampai muncul perdebatan, soal siapa yang terbaik, diantara dua pemain, yang sama-sama meraih 5 gelar Ballon d'Or ini. Padahal, kedua pemain ini bertipikal permainan berbeda; Ronaldo adalah pemain bertipikal nomor 9 alias "finisher" tulen, sedangkan Messi adalah pemain bertipikal nomor 10, alias "playmaker", yang jika dibutuhkan bisa menjadi "finisher". Jadi, sebetulnya cukup sulit membandingkan keduanya secara langsung alias "apple to apple".
Tapi, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada musim 2017/2018 ini, terjadi sebuah anomali performa di antara keduanya. Messi tampil tajam di kompetisi domestik, tapi 'biasa saja' di kompetisi Eropa bersama Barcelona. Sedangkan, Ronaldo tampil buas di kompetisi Eropa dan Piala Dunia Antarklub, tapi melempem di kompetisi domestik bersama Real Madrid.
Seperti dilansir laman Whoscored.com, (14/1), di ajang La Liga, Messi tampil 18 kali, dengan mencetak 16 gol dan 7 assist. Di ajang Copa del Rey, pemain kidal berpostur mungil ini tampil 1 kali dan mencetak 2 gol, meski tak bermain penuh 90 menit. Sedangkan, di ajang Liga Champions, Messi tampil 6 kali (2 diantaranya sebagai pemain pengganti), dengan mencetak 3 gol dan 1 assist.
Di pihak lain, seperti dilansir whoscored.com, (14/1), Ronaldo mencatat 9 gol dan 1 assist dari 6 penampilan di liga Champions, plus 2 gol dari 2 laga di Piala Dunia Antarklub. Tapi, Ronaldo malah melempem di La Liga, torehan 4 gol dan 2 assistnya dari 14 laga, sudah cukup untuk menggambarkan, betapa tersendatnya laju Real Madrid di La Liga musim ini.
Terkini, Si Putih tumbang 0-1 atas tim tamu Villareal, Sabtu (13/1). Alhasil, Real (posisi 4, nilai 32), gagal memperpendek jarak dengan Barcelona (posisi 1 nilai 48), seperti dilansir goal.com, (14/1). Otomatis, langkah mereka mempertahankan gelar La Liga makin berat. Butuh lebih dari sebatas perbaikan bagi Real, untuk bisa lepas dari tren minor mereka saat ini.
Anomali performa keduanya menunjukkan, betapa berbedanya perlakuan El Real dan El Barca, terhadap bintang utama mereka, yang sama-sama sudah mulai berumur. Di Real, Ronaldo hanya absen, jika cedera atau sedang diskors. Selebihnya, Ronaldo nyaris selalu bermain penuh, tanpa pernah dimainkan sebagai pengganti. Selain itu, posisi dan gaya main Ronaldo yang cenderung sama, mulai bisa diantisipasi lawan. Akibatnya, performa Ronaldo belakangan ini kerap tak optimal.
Sedangkan, Barca menyiasati mulai menuanya Messi, dengan merotasinya saat dibutuhkan, baik sebagai pemain pengganti, maupun tak bermain penuh. Selain itu, posisi dan gaya main Messi bisa disesuaikan dengan kebutuhan tim. Inilah yang membuat performa Messi masih terjaga, meski usianya memasuki kepala tiga.
Anomali performa Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo musim ini menunjukkan, mereka juga manusia, bukan alien, seperti kata orang selama ini. Karena, mereka terbukti tak bisa mencegah pertambahan usia, alias "faktor U", berikut efek samping yang menyertainya, termasuk penurunan level kebugaran fisik, yang tak seprima dulu lagi.
Mungkin, ini adalah awal senjakala era dominasi keduanya di sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H