Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

AC Milan yang "Byarpet"

27 November 2017   14:12 Diperbarui: 27 November 2017   14:16 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sangat aktif berbelanja pemain di bursa transfer, dengan menggelontorkan dana hingga ratusan juta euro, tapi level performanya masih jalan di tempat. Itulah yang sedang dialami AC Milan saat ini. Meski mendatangkan sejumlah pemain bagus macam Leonardo Bonucci, Andre Silva, dan Franck Kessie, plus mengorbitkan Patrick Cutrone dari tim junior, nyatanya performa Milan masih mengkhawatirkan.

Padahal, dengan tingkat kesibukan belanja yang sama, Internazionale, sang rival sekota, sukses mencatat performa bagus di Serie A, dengan mencatat awalan tak terkalahkan di 14 laga Serie A. Hanya saja, aktivitas belanja Milan selalu disorot media. Sedangkan, Inter memakai gaya belanja "operasi senyap". Ironisnya, Inter menuai sukses, di bawah arahan Luciano Spaletti, pelatih yang belum lama bertugas di Inter. Sementara itu, perkembangan Milan, pada tahun kedua di bawah arahan Vincenzo Montella justru tetap stagnan.

Awalnya, keaktifan Milan, di bursa transfer musim panas, membuat mereka kembali diperhitungkan di Serie A. Terbukti, Si Setan Merah Italia mampu mencatat 4 kemenangan, di lima laga awal Serie A, yakni atas Crotone (menang 3-0), Cagliari (2-1), Udinese (2-1), dan SPAL (2-0), dengan diselingi kekalahan 1-4 dari Lazio. Sebuah start yang cukup bagus, untuk ukuran klub yang performanya belakangan di bawah standar. Tak heran, optimisme Milanisti kembali muncul.

Tapi, memasuki pekan keenam Serie A, penyakit inkonsisten Milan kembali kambuh. Sejak kalah 0-2 dari Sampdoria (24/9), Milan menjalani masa puasa kemenangan di liga. Karena, mereka berturut-turut kalah dari Roma (0-2), dan Inter (2-3). Paceklik kemenangan ini berlanjut, saat mereka bermain imbang 0-0 versus Genoa, Minggu (22/10) waktu Italia) lalu. Dalam laga ini, Milan cukup beruntung. Karena mereka hanya bermain dengan 10 orang, sejak Leonardo Bonucci dikartu merah di menit ke 24.

Setelahnya, performa Si Merah Hitam belum juga membaik. Malah, performa mereka cenderung "byarpet", layaknya aliran listrik di musim hujan. Performa byarpet mereka, dimulai dari laga melawan Chievo (26/10). Memang, dalam laga itu, mereka mampu menang 4-1. Tapi, setelahnya, Milan kalah 0-2 dari Juventus, menang 2-0 atas Sassuolo, lalu kalah 1-2 dari Napoli. Tren minor itu berlanjut, saat mereka bermain imbang 0-0 melawan Torino, Minggu (26/11), waktu Italia. Hasil ini, membuat Milan tertahan di posisi 7 klasemen sementara Serie A, dengan nilai 20 dari 14 laga. Satu-satunya hal bagus dari Milan saat ini adalah, performa mereka di Liga Europa, yang baru saja memastikan lolos ke fase gugur, sebagai juara Grup D, usai menghajar Austria Wiena 5-1, Jumat, (24/11, dinihari WIB).

Jika dilihat lagi, performa minor Milan belakangan ini, sebetulnya tak terlalu mengagetkan. Meski tampil cukup bagus di pekan-pekan awal Serie A, kekalahan 1-4 atas Lazio, membuka tabir kelemahan Milan. Parahnya, Montella justru tak membenahi kelemahan taktik Milan, yang sudah terekspos tim lawan. Situasi makin rumit, karena Montella masih kesulitan, dalam menemukan komposisi skuad, dan rancangan taktik ideal untuk Milan. Maklum, komposisi skuad Milan musim ini dirombak besar-besaran, dengan datangnya banyak pemain baru. Jelas, menyatukan mereka dalam satu tim dengan cepat, bukan perkara mudah. Akibatnya, Si Merah-Hitam akrab dengan hasil minor belakangan ini.

Performa Milan, khususnya di bulan Oktober, dan November ini, benar-benar mengkhawatirkan. Di sini, Montella harus segera menemukan rancangan taktik ideal, dan membenahi performa tim. Jika tidak, ia akan dipecat, dan periode "byarpet", yang sedang dialami Milan saat ini, akan menjadi periode awal, dari musim "gagal" lainnya bagi Milan. Jika Milan kembali gagal meraih prestasi musim ini, boleh jadi mereka akan jadi bahan tertawaan. Mengingat, belanja gila-gilaan, dan performa awal musim mereka, yang tampak menjanjikan, kecuali jika mereka segera berbenah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun