Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Musim Panen Prestasi Timnas Mesir

9 Oktober 2017   10:32 Diperbarui: 9 Oktober 2017   10:43 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika bcara soal Mesir belakangan ini, hal yang paling banyak dibahas, adalah masalah instabilitas politik. Ya, sejak turunnya Presiden Hosni Mubarak tahun 2011, kondisi politik Negeri Firaun tak kunjung stabil hingga kini.

Situasi pergolakan politik tahun 2011 ini, mengakibatkan prestasi timnas Mesir turut merosot. Karena, kala itu, pemain timnas Mesir beramai-ramai memutuskan pensiun dari timnas, termasuk kapten tim Ahmed Hassan, yang memang dikenal berhubungan cukup dekat, dengan Hosni Mubarak. Akibatnya, tim pemegang 7 gelar juara Piala Afrika ini harus membangun ulang timnas, dalam situasi politik negara yang serba tak menentu.

Tapi, di tengah situasi politik yang serba tak menentu inilah, generasi baru timnas Mesir justru mampu menuai prestasi, khususnya di tahun 2017 ini. Pada awal tahun 2017, timnas Mesir sukses menembus final Piala Afrika, dengan dimotori si gesit Mohammed Salah (Liverpool), dan dilatih Hector Cuper (eks pelatih Valencia dan Inter Milan asal Argentina). Meski gagal menjadi juara di Gabon, prestasi ini adalah sebuah lompatan besar. Karena, mereka sebelumnya gagal lolos di tiga edisi beruntun Piala Afrika (2012, 2013, dan 2015). Padahal, sebelumnya Tim Firaun sukses menjuarai Piala Afrika 3 kali beruntun (2006, 2008, dan 2010).

Seakan belum puas, masih di tahun 2017, di bawah komando pelatih yang sama, timnas Mesir kembali menuai prestasi. Kali ini dengan level yang lebih tinggi; lolos ke Piala Dunia 2018. Kepastian timnas Mesir lolos ke Rusia, didapat setelah mereka menang 2-1 saat menjamu Kongo Minggu (8/10) lalu. 

Dalam partai yang dihelat di Stadion Borg El Arab, kota Alexandria ini, Mohammed Salah muncul sebagai pahlawan, berkat sepasang gol yang dicetaknya di menit 63 dan 90+5. Dengan 1 laga tersisa, nilai Mesir (12), sudah tak terkejar oleh Uganda (8), dan Ghana (6). Sementara itu, Kongo (1), memastikan finis di posisi buncit. Kelolosan Mesir ini, sekaligus memastikan timnas Ghana absen di Piala Dunia, setelah sebelumnya The Black Stars rutin tampil di 3 edisi terakhir Piala Dunia (2006, 2010, dan 2014). Boleh dibilang, tahun 2017 adalah tahun yang  menyenangkan bagi timnas Mesir.

Bagi timnas Mesir, ini adalah penampilan ketiga mereka di Piala Dunia. Sebelumnya, The Pharaoh sempat tampil di Piala Dunia 1934 dan 1990 (keduanya dihelat di Italia). Sayang, di dua edisi Piala Dunia ini, langkah mereka selalu kandas di putaran awal. Menarik ditunggu, bagaimana kiprah mereka di Rusia tahun depan.

Kelolosan timnas Mesir ke Rusia, dan kesuksesan mereka di Piala Afrika awal tahun 2017, sekali lagi membuktikan: situasi politik dalam negeri yang kurang kondusif, bukan alasan untuk sebuah timnas tak mampu berprestasi. Kadang, justru dari situasi semacam inilah, ada motivasi lebih, untuk dapat meraih prestasi.

Bagaimana dengan kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun