Jika bicara soal kata akad, hal pertama, yang hampir pasti muncul, dalam pikiran seseorang, adalah "pernikahan". Bagi mereka, yang sedang berpacaran, atau sudah bertunangan, ini adalah hal yang sangat dinanti. Saking "excited" nya, bisa dipastikan, topik ini akan menjadi topik bahasan, yang takkan bosan dibahas, walau dibahas nonstop semalam suntuk.
Sedangkan, bagi mereka yang masih jomblo, baik karena rajin gonta-ganti pasangan, atau memang belum juga mendapat pasangan, "akad", saudara sekandung, dan produk turunannya, adalah hal yang sangat-sangat diharamkan untuk dibahas. Tentu saja, supaya si jomblo ini tidak terkena penyakit komplikasi yang sangat menyiksa. Komplikasi yang saya maksud di sini, adalah gangguan hati dan pikiran, akibat serangan rasa galau yang datang bertubi-tubi bak berondongan senapan serbu AK-47.
Tapi, secara khusus, "Akad", yang akan Saya singgung di tulisan ini, adalah judul lagu "single" band Payung Teduh, yang dirilis pada Juni 2017. Dalam lagu ini, band indie bergenre musik "folkjazz swing" ini, benar-benar membuat suatu kejutan. Jika biasanya mereka merilis lagu bernada cenderung sendu, atau melankolis, kali ini, Payung Teduh menyajikan lagu bernada "upbeat" lewat "Akad".
Berikut potongan liriknya:
Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu