Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhir Drama Pencarian El Barca

26 Agustus 2017   01:08 Diperbarui: 26 Agustus 2017   05:46 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada bursa transfer musim panas kali ini, banyak terjadi transfer pemain yang menarik perhatian. Diantara semua transfer itu, transfer Neymar dari Barcelona ke PSG, adalah yang paling menarik perhatian. Karena, PSG harus merogoh kocek sebesar 222 juta euro, untuk bisa memboyong kapten timnas Brasil ini ke Parc des Princes. Inilah rekor terbaru transfer pemain termahal dunia. Nilainya bahkan jauh melampaui rekor sebelumnya, yakni atas nama Paul Pogba (Prancis), yang dipulangkan Manchester United dari Juventus, dengan harga 105 juta euro, tahun 2016.

Selain harganya yang sangat mahal, kepindahan Neymar ke PSG juga menyisakan efek domino bagi Barca, baik di dalam maupun luar lapangan. Di satu sisi, penjualan Neymar sukses mendatangkan banyak uang bagi Barca. Tapi, di sisi lain, kepergian Neymar berpengaruh negatif, terhadap performa El Barca di lapangan. Ini terlihat, dari kekalahan agregat 1-5, dari Real Madrid di Piala Super Spanyol, dan saat menang 2-0 melawan Real Betis, di pekan pembuka La Liga. Secara performa, ketajaman lini serang The Catalans tampak menurun, setelah ditinggal Neymar.

Situasi ini, lalu membuat manajemen Blaugrana langsung bergerak mencari pengganti berkualitas (minimal mendekati atau) sepadan dengan Neymar. Di sini, manajemen Barca menemukan tiga alternatif, yakni Phillipe Coutinho (Liverpool, Brasil), Paulo Dybala (Juventus, Argentina), dan Ousmane Dembele (Dortmund, Prancis). Sekilas, ketiganya tampak begitu menjanjikan, dan akan mudah didapat, dengan modal dana besar yang dimiliki Barca.

Tapi, proses mencari pengganti Neymar ini, justru mendatangkan masalah bagi Barca. Karena, mereka harus menghadapi proses tarik-ulur transfer yang serumit cerita sinetron kejar tayang khas Indonesia. Pada kasus Dybala, 'pdkt' Barca langsung ditolak mentah-mentah oleh Juventus. Sedangkan, Liverpool bersikukuh mempertahankan Coutinho, meski Barca mengajukan beberapa penawaran dengan harga mahal.

Praktis, Dembele menjadi harapan terakhir Barca. Sayang, Dortmund sempat menolak. Untunglah, kebuntuan ini terpecahkan, saat Dembele mogok latihan, dan meminta dilepas Dortmund. Alhasil, pada Jumat (25/8, waktu Eropa) lalu Dortmund melepas Dembele ke Barca, dengan total ongkos 147 juta euro (sudah termasuk bonus performa). Dengan ini, Dembele resmi menjadi pemain termahal Barca.

Bagi Dortmund, ini adalah sebuah keuntungan besar. Karena, saat mendatangkan Dembele dari Rennes (Prancis) tahun 2016 lalu, Dortmund "hanya" mengeluarkan dana sebesar 15 juta euro. Di sisi lain, perginya Dembele juga mampu mengatasi masalah internal yang terjadi di Dortmund, akibat saga transfer Dembele.

Bagi Barca, kedatangan Dembele adalah simbol harapan baru tim. Karena, usia Dembele masih 20 tahun. Secara teknis, kemampuannya masih bisa lebih berkembang. Bakat besar Dembele juga tampak jelas, pada tahun pertama (dan terakhir)nya di Dortmund, dimana, ia mampu mencetak total 10 gol plus 21 assist, dari 50 laga bersama Dortmund. Tak heran, Barca langsung memagari Dembele, dengan klausul pelepasan fantastis, senilai 400 juta euro.

Secara taktik, Dembele, yang kedua kakinya sama-sama hidup, akan menciptakan trio MOS (Messi-Ousmane Dembele-Suarez) di lini depan Barca. Dembele, yang cukup bagus dalam hal teknik dan fisik, akan membuat lini depan Barca tampak sedikit lebih berotot dibanding sebelumnya. Inilah senjata baru Barca, untuk dapat bersaing serius memburu gelar juara, di semua ajang yang mereka ikuti musim ini.

Dengan predikat barunya, sebagai pemain termahal klub, tampak jelas seberapa besar harapan Barca atas bakat besar Dembele. Bagi Dembele, status ini akan menjadi suatu tantangan besar, yang harus dilewatinya. Jika sukses, ia akan diingat, sebagai kesuksesan terbesar klub. Tapi, jika ternyata gagal, ia akan diingat, sebagai kegagalan terbesar klub.

Mampukah Dembele bersinar di Barcelona?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun