Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Warna-warni Fase Grup UCL 2017/2018

25 Agustus 2017   10:25 Diperbarui: 25 Agustus 2017   17:05 4987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil drawing UCL 2017-2018. @marca

Pada Kamis (24/4) waktu Swiss, digelar undian fase grup Liga Champions (UCL) di kota Nyon. Hasilnya sungguh merata, tak ada grup yang terlalu berat, atau terlalu ringan. Memang, sejumlah media menyebut ada dua grup neraka di edisi kali ini yakni grup C dan grup H. Tapi, menurut Saya, sebutan ini agak berlebihan.

Mengapa? Karena, di grup C, yang berisikan Atletico Madrid, Chelsea, AS Roma, dan tim debutan Qarabaq (Azerbaijan) diisi dua tim dengan sedikit masalah mental di Eropa (Chelsea dan AS Roma), dan satu tim tangguh (Atletico Madrid). 

Masalah mental yang dapat mengganggu Chelsea adalah, belum terujinya kapabilitas pelatih Antonio Conte di Eropa. Prestasi terbaik pelatih asal Italia ini di UCL adalah perempatfinal bersama Juventus (2012/2013). Sedangkan, AS Roma dilatih Eusebio di Fransesco, yang baru pertama kali berlaga di UCL. Hambatan lainnya, dalam beberapa musim terakhir, Si Serigala kesulitan tampil konsisten di Eropa. Satu-satunya alasan tepat, untuk predikat "grup neraka" di grup C adalah, cukup seimbangnya kualitas materi pemain antar ketiga tim.

Sementara itu grup H yang berisikan Real Madrid, Borussia Dortmund, APOEL (Siprus), dan Tottenham Hotspur, juga memiliki satu tim dengan masalah mental di Eropa. Tim itu adalah Tottenham Hotspur. Memang, Spurs mempunyai materi tim yang cukup oke, dan dilatih pelatih yang cukup cerdas. 

Tapi, meski rutin lolos ke UCL, dalam 3 musim terakhir, mental Spurs belum cukup kapabel, untuk bertarung di Eropa. Terbukti, Spurs selalu gagal lolos dari fase grup UCL, di 3 musim terakhir. Belum lagi, Spurs masih belum terbiasa berlaga di Stadion Wembley, yang menjadi kandang mereka musim ini. Praktis, satu-satunya alasan grup ini disebut grup neraka adalah, kualitas materi pemain Real Madrid, Borussia Dortmund, dan Spurs yang tak jauh berbeda.

Menariknya, terdapat empat grup yang menjadi ajang reuni. Reuni pertama tercipta di grup A, yang mempertemukan Benfica (Portugal), dan Manchester United (Inggris). Bagi kedua klub, ini adalah reuni final UCL 1968, saat United juara Eropa pertama kali. Selain itu, ini juga menjadi ajang reuni antarmantan. Karena, United mempunyai 2 mantan pemain Benfica; Viktor Lindelof, dan Nemanja Matic. Di kursi pelatih, ada sosok Jose Mourinho, yang pada awal karir melatihnya sempat membesut Benfica.

Di grup B, yang berisi Bayern Munich dan PSG, reuni antar-mantan juga tercipta. Karena, Bayern kini dilatih Carlo Ancelotti, yang juga sempat melatih PSG. Selain itu, Bayern juga diperkuat Kingsley Coman, pemain lulusan akademi PSG.

Dua reuni lain, yang juga terjadi di fase grup UCL musim ini, terjadi di grup D dan E. Grup D akan mempertemukan kembali Juventus, dan Barcelona, yang musim lalu saling berhadapan, di babak 8 besar UCL. Sedangkan grup E menjadi ajang reuni Liverpool dan Sevilla, yang sebelumnya pernah saling berhadapan, di final Liga Europa 2015/2016.

Sementara itu, grup F dan G menyajikan dua warna berbeda. Grup F, yang berisi Shakhtar Donetsk (Ukraina), Napoli, Manchester City dan Feyenoord (juara liga Belanda), mempertemukan tiga pelatih jago taktik; Pep Guardiola (City), Maurizio Sarri (Napoli), dan Gio Van Bronckhorst (Feyenoord). 

Sedangkan, grup G berisi tim dengan kualitas merata; FC Porto, AS Monaco (Prancis), RB Leipzig, dan Besiktas (Turki). Menariknya, grup ini juga menciptakan reuni final UCL 2004, yang mempertemukan kembali AS Monaco, dan FC Porto.

Kontestan fase grup UCL musim ini sudah lengkap, dan diundi. Tim manakah yang akan lolos ke fase gugur, atau mampu membuat kejutan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun