Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keberuntungan RB Leipzig

21 Juni 2017   15:57 Diperbarui: 21 Juni 2017   16:17 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sempat terancam dicoret, dari ajang Liga Champions musim 2017/2018 mendatang, akhirnya pada Selasa (20/6) lalu, klub RB Leipzig (runner-up Bundesliga Jerman 2016/2017) diizinkan tampil, di fase grup ajang Liga Champions musim depan, dengan pengawasan khusus dari UEFA. Sebelumnya, klub kejutan Bundesliga Jerman ini terancam dicoret dari Liga Champions, karena memiliki masalah kesamaan pemilik, dengan RB Salzburg (Juara Bundesliga Austria 2016/2017). Kebetulan, baik RB Salzburg maupun RB Leipzig sama-sama dimiliki perusahaan minuman berenergi Red Bull.

Dari segi regulasi UEFA, jenis kepemilikan ini akan menjadi masalah, terutama jika klub-klub tersebut berlaga di kompetisi tingkat benua yang sama (misal, Liga Champions). Karena, ini bertentangan dengan Pasal 5 Regulasi Kompetisi UEFA, yang melarang adanya 2 klub (atau lebih) yang berpemilik sama, berlaga di kompetisi tingkat benua yang sama. Tujuannya adalah, untuk mencegah potensi terjadinya pengaturan skor, jika "perang saudara" itu benar-benar terjadi.

Sebelum akhirnya 'diputus bebas' oleh UEFA, diantara duo Red Bull ini, posisi RB Leipzig adalah klub yang paling berpeluang dicoret UEFA, dibanding RB Salzburg. Karena, status RB Leipzig "hanya" klub peringkat kedua Bundesliga Jerman. Sedangkan, RB Salzburg adalah klub juara Bundesliga Austria. Dalam situasi normal, untuk kasus semacam ini, UEFA akan lebih memprioritaskan tim juara liga, untuk diizinkan tampil di kompetisi antarklub Eropa (Liga Champions/Liga Europa).

Tapi, dalam kasus duo Red Bull ini, RB Leipzig mempunyai dua hal yang meringankan mereka. Pertama, ranking Bundesliga Jerman berada di posisi 3 besar koefisien UEFA, sedangkan posisi Bundesliga Austria, berada di luar posisi 10 besar koefisien UEFA. Kedua, meski bukan klub juara Bundesliga Jerman, RB Leipzig langsung lolos fase grup Liga Champions. Karena, klub peringkat 3 besar (posisi 1-3) Bundesliga Jerman, mendapat jatah lolos langsung, ke fase grup Liga Champions. Sedangkan, meski berstatus juara liga, RB Salzburg harus memulai perjuangannya sejak babak kualifikasi II Liga Champions Eropa.

Sehingga, kedua tim tidak akan langsung saling berhadapan di ajang Liga Champions. Apalagi, sejak diakuisisi Red Bull, pada tahun 2005 lalu, RB Salzburg belum pernah lolos ke fase grup Liga Champions. Meski dominan di liga domestik, klub yang bermarkas di Salzburg, kota asal musikus klasik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) ini, masih belum mampu berbicara banyak, di kompetisi antarklub tingkat benua.

'Lampu hijau', yang akhirnya didapat RB Leipzig dari UEFA ini, menjadi sebuah hadiah spesial, pada musim debut mereka, di ajang Liga Champions Eropa. Bisa dibilang, ini adalah "beginner's luck" (keberuntungan pemula), bagi Si Banteng Merah. Akankah keberuntungan RB Leipzig ini berlanjut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun