Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Terwujudnya Reuni Tiga Sahabat

30 Mei 2017   23:43 Diperbarui: 31 Mei 2017   11:16 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Senin, (29/5, waktu GMT) lalu, menjadi hari spesial, bagi klub Huddersfield Town, dan David Wagner, pelatih mereka. Karena, mereka sukses mengalahkan Reading asuhan Jaap Stam, eks pemain timnas Belanda (0-0; 4-3 adu penalti), dalam laga final play-off promosi ke EPL, yang digelar di Wembley. Dengan hasil ini, Huddersfield resmi menyusul jejak Newcastle dan Brighton, yang sudah lebih dulumdmastikan diri promosi ke EPL musim depan.

Bagi Huddersfield, ini akan menjadi penampilan pertama mereka di kasta teratas sepakbola Inggris, sejak musim 1971-1972. Penampilan ini, menjadi yang pertama bagi mereka, sejak dimulainya era EPL, pada awal tahun 1990-an. Capaian ini, merupakan sebuah lompatan besar. Karena, pada musim lalu, klub yang pernah diperkuat Kiatisuk Senamuang (legenda timnas Thailand) ini finis di posisi 19, atau satu strip diatas zona degradasi divisi Championship.

Bagi David Wagner, pelatih mereka, ini adalah prestasi besar pertamanya sebagai pelatih. Capaian ini makin terasa spesial, karena pria blasteran Amerika-Jerman ini, baru bertugas di tim ini, sejak 5 November 2015, atau sekitar 18 bulan lalu. Promosinya The Terriers ke EPL musim depan, juga memastikan terwujudnya reuni sahabat lama, antara Wagner dengan Jurgen Klopp (pelatih Liverpool), dan Zeljko Buvac (asisten Jurgen Klopp di Liverpool).

Persahabatan antara Wagner (46), Klopp (50), dan Buvac (55), memang sudah terjalin, sejak mereka masih aktif bermain. Ketiganya pernah bermain bersama di klub Mainz (Jerman), antara tahun 1992-1995. Kala itu, Klopp bermain sebagai bek, Buvac sebagai gelandang serang, dan Wagner sebagai penyerang. Menariknya, diantara mereka bertiga, hanya Wagner yang pernah bermain untuk timnas senior di level antarnegara. Wagner pernah memperkuat timnas Amerika Serikat (negara asal ayahnya) sebanyak 8 kali.

Saat mengawali karir kepelatihan, Wagner memulainya, dengan melatih tim cadangan Borussia Dortmund, pada tahun 2011. Penunjukan Wagner ini, tak lepas dari rekomendasi Klopp, dan Buvac, yang kala itu bertugas sebagai pelatih, dan asisten pelatih, di tim utama Borussia Dortmund.

Kolaborasi ketiganya di Dortmund berakhir tahun 2015, saat Klopp dan Buvac mundur di pertengahan tahun itu. Wagner sendiri akhirnya menyusul hengkang dari Dortmund, awal November 2015. Tak lama setelah Klopp dan Buvac pindah ke Liverpool, Wagner juga menyusul pindah ke Inggris, dengan Huddersfield sebagai tujuannya. Kali ini, ia bertugas sebagai pelatih kepala tim, untuk pertama kalinya.

Menariknya, meski sudah berbeda klub, kerja sama ketiganya masih terjalin baik. Ini terlihat, dari transfer Danny Ward (kiper muda Liverpool asal Wales), yang dipinjamkan ke Huddersfield, awal musim 2016/2017 lalu. Di bawah arahan Wagner, yang mempunyai pola permainan mirip Klopp, Ward mampu menjadi kiper utama tim. Selain itu, kedua tim juga sempat berhadapan, di turnamen uji coba pramusim bertajuk "Bill Shankly Trophies", yang dihelat awal musim 2016/2017.

Meski akan bereuni, di liga dan kasta kompetisi yang sama, mereka bertiga akan bereuni sebagai lawan; Wagner akan menghadapi Klopp dan Buvac. Dari segi taktik, duel ini akan menarik. Karena ketiganya sudah hafal apa saja isi 'dapur taktik' masing-masing.

Reuni Wagner, Klopp, dan Buvac, di gelaran EPL musim depan, merupakan sebuah garis takdir yang unik. Mereka bertiga seperti sudah ditakdirkan, untuk selalu bertemu, di tiap fase karir sepak bola mereka. Meski kali ini akan berhadapan sebagai lawan, mereka bertiga telah membuktikan; sebuah persahabatan sejati memang tak akan lekang oleh waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun