Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jika Arsenal Gagal Finis di 4 Besar EPL

16 Mei 2017   23:46 Diperbarui: 16 Mei 2017   23:57 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sedekade terakhir, Arsenal adalah klub, yang selalu mampu finis di 4 besar EPL tiap tahunnya. Meski tak pernah juara liga, sejak 2004, tim arahan Arsene Wenger ini, adalah klub yang paling konsisten, dalam hal tampil di Liga Champions. Konsistensi ini, membuat neraca keuangan klub tetap sehat. Utang pembangunan Stadion Emirates pun terlunaskan.

Sayangnya, situasi ini, tidak membuat mereka lantas berani memasang target juara secara serius. Meski sudah kuat secara finansial, Arsenal belum berani agresif berburu pemain bintang kelas atas. Dalam 4 musim terakhir, mereka baru sebatas menerapkan kebijakan ' membeli satu bintang tiap satu musim', yakni Mesut Ozil (2013), Alexis Sanchez (2014), Petr Cech (2015), dan Granit Xhaka (2016). Situasi ini, jelas berbeda, dengan rival-rival mereka, seperti Chelsea, dan Duo Manchester. Bahkan, Tottenham Hotspur, yang selama ini berada di bawah mereka, sudah mulai menggeliat, dan meningkat.

Di lapangan, Alih-alih fokus mengejar gelar tiap musim, mereka justru akrab dengan inkonsistensi performa. Di awal musim, mereka tampak menjanjikan. Tapi, memasuki pertengahan musim, mereka terlihat kacau. Saat diperbaiki, di akhir, semua sudah terlambat.

Parahnya lagi, Arsene Wenger lebih menekankan keindahan permainan, dibanding hasil akhir. Akibatnya, performa tim tidak optimal. Permainan indah Arsenal pun menjadi mubazir.

Di musim ini, Arsenal dan Arsene menghadapi persaingan lebih ketat menuju posisi 4 besar EPL. Tapi, sepanjang musim ini, pendekatan mereka tetap sama. Alhasil, mereka kini terancam tidak finis di 4 besar.

Kebangkitan Arsenal, baru muncul di pekan-pekan terakhir musim ini. Dengan memakai pola 3 bek, mereka sukses mencetak 3 kemenangan beruntun, termasuk menghajar tuan rumah Stoke City 4-1, Sabtu (13/5) silam. Padahal, selama ini, mereka sulit menang di kandang Stoke. Kemenangan ini, membuat mereka mengantongi nilai 69, dan berada di posisi ke 5, hanya tertinggal 3 poin dari Manchester City (72) di posisi 4, dan 4 poin dari Liverpool (73, posisi 4).

Tapi, dengan 2 laga tersisa, peluang Arsenal masih riskan. Karena, kalaupun sapu bersih bisa dilakukan, itu akan mubazir, jika City dan Liverpool mampu menang di dua laga sisa. Jika ini terjadi, maka, Arsenal akan absen di Liga Champions, untuk pertama kali dalam 2 dekade.

Jika ini benar-benar terjadi, boleh jadi era panjang Wenger akan berakhir tragis. Kebetulan, kontrak Si Profesor di Arsenal akan berakhir 30 Juni 2017, dan belum jelas nasibnya. Jika Wenger pergi, ini akan menjadi titik persimpangan Arsenal. Mereka akan mengalami kebangkitan, jika mendapat pengganti yang tepat. Sebaliknya, jika tidak mendapat pengganti yang tepat, Arsenal akan terpuruk. Mungkin akan terdengar aneh, jika Arsenal tanpa Arsene. Tapi, hal ini pasti akan terjadi suatu hari nanti. Karena, tidak ada pelatih yang masa jabatannya abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun