Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kala Harta Menggoda Costa

18 Januari 2017   07:40 Diperbarui: 18 Januari 2017   07:50 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diego Costa (28), sedang mengalami masa kebangkitan kembali bersama Chelsea pada musim 2016/2017, setelah sempat terpuruk musim sebelumnya. Pemain Spanyol kelahiran Brasil ini, sukses mencetak 14 gol plus 5 assist, dari 19 laga yang dijalaninya. Performa ini, mampu mengantar Chelsea tampil stabil, dan memuncaki klasemen sementara pekan ke 21 EPL, dengan nilai 52, unggul 7 poin atas pesaing terdekat, Liverpool, dan Tottenham Hotspur (sama-sama meraih 45 poin).

Dari sisi personal, capaian ini jelas lebih baik, dibanding musim lalu (12 gol dari 29 laga). Di bawah arahan Conte, Costa mampu menjadi pemain berkarakter lebih baik. Musim ini, ia tak banyak berurusan, dengan masalah indisipliner, tidak seperti musim-musim sebelumnya. Praktis, Costa hanya absen di dua pekan terakhir, karena sedang mengalami cedera punggung.

Secara teknis, Conte memperlakukan Costa, seperti ia memperlakukan Carlos Tevez, saat menangani Juventus (2012-2014). Keduanya sama-sama berkarakter bengal, tapi mampu ditangani Conte dengan didasari hubungan personal yang baik, dan memberi mereka kebebasan berimprovisasi saat bermain. Hasilnya, mereka sama-sama mampu tampil maksimal.

Performa bagus Costa, langsung menarik minat Tianjin Quanjian, klub asuhan Fabio Cannavaro (eks kapten timnas Italia). Bermodal dana besar dari Quanjian Group (perusahaan farmasi asal Tiongkok, pemilik klub ini), klub promosi Liga Super Tiongkok itu, berani mengajukan tawaran transfer sebesar 80 juta pounds (sekitar 1,2 triliun rupiah, jika 1 pounds=Rp 15.000) kepada Chelsea. Costa sendiri, ditawari gaji 30 juta pounds (sekitar 450 miliar rupiah) per musim, atau sekitar 570 ribu pounds (sekitar 8,5 miliar rupiah) per pekan. Jumlah yang jauh diatas gajinya saat ini; 185 ribu pounds (sekitar 2,8 miliar rupiah) per pekan.

Tawaran wah itu, langsung ditolak Chelsea, karena krusialnya peran Costa di tim, dan kompetisi masih berjalan. Tapi, ternyata gaji yang ditawarkan itu, mampu menarik minat Costa. Sebagai bentuk protes, Costa pun berulah, ia bolos latihan, dan bertengkar dengan pelatih kebugaran, dan pelatih Chelsea. Alhasil, kondisinya menjadi tak bugar.

Pelatih Antonio Conte pun mencoretnya dari tim, saat Chelsea menang 3-0 dari Leicester, dan memberinya porsi latihan terpisah, setidaknya sampai kondisinya fit. Tapi, status Costa di tim masih tergantung pada perkembangan sikapnya, dan situasi yang ada. Jika sikapnya masih tak berubah, bukan tak mungkin, Costa akan dilepas. Akankah Costa bertahan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun