Mohon tunggu...
Yosep Lesmana
Yosep Lesmana Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah seorang blogger newbie asal sukabumi palabhuna ratu, saya sangat tertarik dengan dunia menulis, semoga dengan adanya kompasiana ini, tulisan saya bermanfaat untuk Pembaca semua. Saya mohon kritik dan saran kepada pembaca semua. Mudah-mudahan Bermanfaat bagi yang membaca dan yang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tampolong Nasibmu Kini...

2 Januari 2015   09:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:59 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

http://tampolong.blogspot.com/ Sumber gambar : Google Tahukah anda apa itu tampolong? tampolong sebuah wadah yang jaman dulu tebuat dari kuningan, suka dipakai membuang air ludah waktu nyirih (Nyeupah) nenek nenek. bahkan di kampung saya waktu jamannya nenek merasa paling hebat kalau punya tampolong yang terbuat dari kuningan asli. untuk jaman sekarang sudah jarang yang nyirih/Nyeupah. bahkan tampolong pun sudah jarang ditemui. tapi bagi sebagian orang di kalangan jawa barat selatan seperti daerah garut masih banyak nenek-nenek yang masih suka nyeupah. Dengan semakin canggihnya zaman, maka eksistensi dari tampolong sudah banyak yang di tinggalkan. padahal pilosofi dari tampolong tersebut sangat dalam.

  • Cangkrung

  • Tumamprak

  • Ciduh jeung reuhak nampi

  • Titis tulis bagja diri

1. Cengkrung : Posisinya yang tidak rata dia menggambarkan selalu mau menerima pepatah dan siap selalu menampung apapun yang dia terima dan bisa mempertahankannya. 2. Tumamprak : Selalu menerima dengan apa yang sudah digariskan dan apa yang sudah menjadi takdirnya 3. Ciduh jeng Reuhak nampi : Ludah sama Dahak pun siap dia tampung, dia selalu menerima yang baik maupun yang jelek. dia tidak pernah menolak apapun yang masuk kedalamnya. 4. Titis tulis bagja diri : Sudah tulisan dan nasib diri seperti itu. selalu pasrah dan nerima apapun yang diterima. Pilosofi hidup yang jika kita kerjakan sungguh jadi orang yang bersabar. tapi sabar disini bukan berarti Digebug Murungkut Ditajong Morongkol Dijiwir Nyengir Sabar bukan berarti pasrah dengan segala hal, tapi sabar dalam menghadapi cobaan, cobaan berupa kenikmatan dan kesedihan... Tampolong... oh Tampolong dulu kau selalu diludahi, tapi kini kau menjadi barang antik yang harganya selangit... naik pangkat kau sekarang tampolong... Jika ada yang salah dari pemaparan tentang tampolong, itu semata mata kebodohan, jika ada benarnya itu semata mata dari allah... semoga bermanfaat.... Sumber : http://tampolong.blogspot.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun