Kenyang ini hanya sebentar
Kan kembali lagi rasa lapar itu
Dalam jamuan melimpah takkan habis, terus mengais
Nafsu menjadi candu yang membelenggu
Selagi mampu berhenti, sejenak menahan
Menikmati dahaga di kesunyian
Resapi tenggorokan kering penuh kerinduan
Setetes embun kan jadi lebih berarti
Daripada segunung sajian lezat nan memabukkan
Disana ada yang tak mampu meraih
Karena lemah tak berdaya dan tersingkir
Kesah keluh irama langkah jiwa tertatih
Cerita perihnya tak sebatas takdir, hingga tangan penuh syukur kembali hadir.
YW, 6 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H