Dingin ini cukup redakan bara dalam dada
Sekian lama keraskan kepala
Aku benar, kamu sering keliru
Bukan rabun, hanya debu kecil pedihkan mata selama ini mengganggu
Embun yang kuusap di kacamataku teduhkan lelah pandangan menyilaukan
Saat pelukan hangat sungguh dirindukan
Tak cukup secangkir, dua cangkir seduhan
Setiap tegukan menjadi begitu terasa dan bermakna
Sesungguhnya aku membutuhkan engkau
Sehati dan sejiwa membakar asmara.
YW, 30 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Senyum Tertahan
Baca juga: Kesempatan dan Kesempitan
Baca juga: Membagikan Kehidupan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!