Mata tertuju pada sebuah buku
Lusuh tak terawat, lama tak tersentuh
Apalagi kubaca kembali menyeluruh
Buku itu warisan Kakekku
Pernah membukakan mataku, bahwa dunia tak terbatas jauh pandangan sayu
Seperti ku ditampar, terbangun, tertegun melihat luasnya langit biru
Dulu pernah lugu, takut malu ikuti yang tak kutahu
Hidup adalah saat ini, bukan dulu atau nanti
Aku adalah aku, yang tak terpaku pada "sebutan-sebutan" itu.
Baca juga: Menangkap Bola yang Kau Tendang
YW, 6 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Tak Terkendali
Baca juga: Senyum Manis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!