Biasa kegerahan, rindukan hawa dingin
Butiran keringat selalu menemani hangat
Keringnya kemarau sudah tak lagi hirau
Dunia di hadapan telah alihkan ganjalan langkah
Tugas pelayanan diutamakan demi capai berkah
Malam itu beda dari sebelumnya
Hawa tak hanya hangat yang terasa
Terjaga dari lelap dengan basah penuh peluh
Tetiba hujan semalam
Raga harus segera sesuaikan
Dingin itu menyelimuti
Bayang segar bumi tersirami
Hijau sejuk mewarnai kesuburan
Di akhir, kembali nyaman dalam peraduan.
YW, 8 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H