Malang nian nasib telunjuk
Dalam diam dia "tingak-tinguk" dan galau membuat tak betah terus menerus tertekuk
Ia merasa dilahirkan bukan untuk merunduk apalagi hanya mengangguk-angguk
Tak tahan dalam kegetiran, hatinya tak ingin keprihatinan semakin remuk
Meledaklah yang terpendam, akhirnya bangkit dan menunjuk
Dia hanya berteriak dengan kesenyapan, beri himbauan hingga petunjuk
Tak tega menyaksikan hiruk-pikuk kesalahpahaman, beban masalah makin menumpuk
Harapkan gerakan semangat kerja bersama, dalam kesatuan dan persatuan segera terbentuk
Niatnya hanya inginkan semua hati terketuk
Tapi hanya sanggahan-sanggahan keras yang di dapati dan membuatnya terpuruk
Mereka bilang, "Sudahlah diam, tugasmu disini hanya garuk-garuk!"