Mohon tunggu...
Fiksiana

Unsur Intrinsik "Pemburu Air Mata"

25 Oktober 2015   20:22 Diperbarui: 25 Oktober 2015   20:22 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

https://cerpenkompas.wordpress.com/2011/02/27/pemburu-air-mata/

 

Tema : Kehidupan Desa

Alur :

Maju

Pada awalnya, penduduk desa kaki gunung Jaganmantri sering mengeluarkan air mata baik disaat duka maupun disaat bahagia. Namun semua berubah disaat seorang lelaki yang baru pulang dari perjalanan merantau tidak dapat mengeluarkan air mata karena dia mengatakan bahwa air mata hanya untuk perempuan, sedangkan hanya lelaki pengecut yang menangis. Sejak pemuda perantau tersebut mengatakan hal demikian, seluruh lelaki di desa tersebut berhenti mengeluarkan air mata. Bahkan untuk menangis pun mereka tak pernah bias mengeluarkan air mata. Lama kelamaan mereka sadar bahwa air mata mereka tak bias keluar karena perkataan pemuda perantau tersebut.

Tokoh :

  • Aku
  • Para lelaki desa
  • Para perempuan desa
  • Kepala Desa
  • Perantau

Penokohan :

  • Aku : Pengamat
  • Para lelaki desa : Mudah terpengaruh, pantang menyerah.
  • Para perempuan desa : Pasrah, pekerja keras.
  • Kepala Desa : Bijaksana
  • Perantau : Pengadu domba, keji.

Latar :

  • Tempat
  1. Kaki gunung Jaganmantri
  2. Desa
  • Suasana
  1. Suasana pagi hari
  2. Suasana sunyi
  3. Suasana malam hari

Sudut pandang :

  • Aku : Orang pertama pelaku sampingan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun