Mohon tunggu...
yosephine purwandani
yosephine purwandani Mohon Tunggu... Freelancer - karyawan swasta

Ibu dengan 3 anak Hobi : mendengarkan musik, koleksi perangko

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hilangnya "Maaf"

14 Oktober 2024   12:36 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begah menahan marah 

Lelah menahan gerah

Tapi apakah makna diriku ?

Kalau ada juara lomba permainan kata, maka sudah bisa ditetapkan juaranya.

Kehabisan kata, hanya segunung pertanyaan di kepala

Mengapa? kenapa?bagaimana bisa?

Potongan kalimat yang tak henti menyebut keagunganMU

Cerita kepatuhannya akan diriMU yang tak henti berlaku

Siluet hormatnya padaMU dalam setiap sikap doa dimanapun berlaku

Bagaimana bisa ia menjadi pelaku?

Begitu mahalkah harkat diri untuk mengakui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun