Multimedia itu seperti apa ?

Semakin berkembangnya teknologi di era globalisasi ini maka jurnalis semakin memutar otak untuk tetap eksis didunianya. Mereka terjun kedunia online untuk mengimbangi perkembangan teknologi ini. Hal ini kerap disebut dengan jurnalisme online.

Namun hal semacam ini tidaklah cukup untuk menarik perhatian audien. Konten yang dibuat akhirnya menjarah ke  online multimedia, dimana konten yang disebarkan tidak hanya tulisan dan audio namun video dan beberapa media penunjang juga digunakan.

Multimedia biasa dilakukan di media online. Seperti halnya radio, kini  radio telah mengembangkan sayapnya ke ranah website. Tidak hanya audio yang ditampilkan , namun adanya konten tertulis juga. Kemudian koran online tidak hanya memuat berita berupa tulisan, namun konten video juga di muat di website koran ini.

Sebagian besar konten yang ada ialah berita. Website koran, radio dan televisi menyebarkan konten berita yang mereka dapatkan, sehingga berita-berita tersebut dikumpulkan oleh agregator yang kemudian disebarkan ulang. Agregator dapat melihat berita mana yang sedang marak diperbincangkan oleh audien.

Apa yang berbeda dari jurnalisme online? 

Jurnalisme online memiliki beberapa kelebihan, salah satunya audien dapat menikmati konten melalui berbagai macam media, tidak hanya dari satu platform saja, selain itu audien dapat berinteaksi dengan audien lainnya.

Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis ialah mengumpulkan berita dan kemudian dari banyaknya berita yang dikumpulkan, dipilih yang terbaik untuk kemudian diproduksi oleh tim redaksi dan di distribusikan melalui media yang inginkan.

Media yang digunakan dalam mendistribusikan kontennya dapat melalui foto, audio, video, grafik, animasi maupun teks. Maka dari itu, seorang jurnalis harus kreatif dalam mengolah berita yang kemudian akan disebarkan melalui multimedia.

Untuk memahami lebih lanjut, dapat dengarkan link dibawah ini.

https://soundcloud.com/yosephine-okkek/produksi-multimedia-1