Mohon tunggu...
Yosephin Nugrahanti Handayani
Yosephin Nugrahanti Handayani Mohon Tunggu... Guru - Hidup itu seru.

Hard work - Eat - Travel -- Repeat 😁

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibarat Nasi dan Lauk Pauknya, Kami Tak Terpisahkan

19 Januari 2020   09:48 Diperbarui: 19 Januari 2020   09:53 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Walaupun kami betiga terpisah-pisah, tak jarang kami selalu membuat janji untuk bertemu bersama, dan tempatnya di mall tentunya. Di masa SMA Anggai dan Brian satu sekolah, saya juga masih berteman dengan Brian. singkat cerita pada akhirnya kami semua lulus SMA. Anggai dan Dije memilih untuk tetap di cirebon, saya berkuliah di Jogja. setiap libur semester kami bertiga selalu menyempatkan diri untuk bertemu. Curhat seputar percintaan, masa depan dan juga pekerjaan. 

Saya mungkin beruntung punya Brian, Anggai dan Dije tipe kawan yang fleksibel. Tidak menuntut harus selalu berkomunikasi dan tidak "baperan" pastinya. Mulai beranjak dewasa kami mulai mengerti teman itu punya arti yang besar di hidup. Khususnya hidup saya. Saya bisa dengan bebas cerita apapun dengan teman-teman saya tanpa rasa takut atau cemas, termasuk saat saya berada di titik terendah dalam hidup saya yaitu ketika ibu sakit kanker payudara stadium 3. 

Saya seperti orang yang kehilangan arah, tapi mereka semua, teman-teman saya selalu memberi semangat dengan cara mereka masing-masing. Tidak meninggalkan ketika saya terpuruk dan tak bersemangat. Seperti nasi dan lauk-pauknya kami bisa jadi rasa yang berbeda-beda, terkadang bisa jadi rasa pedas, ketika harus berbicara jujur tentang sikap slah satu dari kami yang kurang baik, bersikap manis ketika pujian dilontarkan karena salah satu kami memang layak dipuji, rasa asin yang mungkin berupa dukungan yang wajib ada di setiap pertemuan kami, rasa gurih dan juga asam ketika suasana hati kami sedang tidak baik. 

Pertemanan saya ini mungkin belum ada apa-apanya dibanding petemanan orang lain yang lebih menantang lagi. Tapi saya yakin rasa sayang ini tulus seperti satu kutipan dari kitab Amsal 17:17 "Karena seorang sahabat menaruh kasih di setiap waktu" itu yang saya pegang selama saya berteman dengan teman-teman saya. 

Tulisan ini saya persembahkan secara khusus untuk 3 teman spesial saya, yang mau berteman dengan saya dalam keadaan apapun Brian, Anggi dan Dije, untuk merayakan 20 tahun pertemanan dengan Brian, 13 tahun pertemanan dengan Dije dan Anggai, di awal tahun 2020 semoga Tuhan selalu melindungimu dalam keadaan apapun. Aku sayang kalian! :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun