Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Begini Spesifikasi Teknik MRT05, Tunggangan Rio di F1

26 Februari 2016   09:18 Diperbarui: 1 Maret 2016   14:44 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rio dan MRT05 dengan nomer 88 (sumber gambar: otoborn.com)"][/caption]

Sejak pertama Manor Racing meluncurkan mobil formula 1 untuk Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein, berbagai respon pun mencuat. Banyak yang kagum, tetapi tak sedikit yang mengkritik, bahkan ada yang khawatir. Kagum, dengan spesifikasi teknik. Kritik, terhadap kombinasi warna cat yang dianggap mirip metro mini (yang kemudian muncul banyak candaan (meme)). Khawatir, terhadap “nuansa Malaysia” yang terkandung di dalamnya.

Mari sejenak kita menyingkirkan asumsi metro mini dan nuansa Malaysia. Kita lihat bagaimana spesifikasi jet darat tersebut. Di dalam situs resmi Manor Racing, manorf1team.com, kita bisa melihat spesifikasi mobil yang digunakan Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein. Mobil tersebut diberi julukan MRT05 (nama chassis). MRT05 dikembangkan oleh 154 orang ahli, yang diketuai oleh John McQuilliam, selaku Tectnical Director. Bagaimana hasil mahakarya mereka, mari kita bahas bersama:

Spesifikasi Mesin

Mesin yang digunakan Manor adalah Mercedes-Benz PU106C Hybrid Power Unit 1.6L V6. Mengapa Manor harus menggunakan Mercedes? Sedikitnya ada 2 alasan. Pertama, Mercedes mampu menghasilkan mesin yang tangguh, dibuktikan dengan raihan predikat 2015 Formula One World Constructors' Championship dan meraih penghargaan dari UK’s Royal Automobile Club (RAC) atas kehebatan Mercedes merancang mesin PU106A (seri pertama dari PU106C). Kedua, mesin Mercedes merupakan paket sponsor yang dibawa oleh rekan 1 team Rio, Pascal Wehrlein. Wehrlein, “hanya” membayar 5 juta Euro. Ia hanya harus membayar sepertiga dari kewajiban Rio karena hadir dengan membawa mesin dari Mercedes. Jadi, sudah jelas alasan penggunaan mesin Mercedes.

Apa arti PU106C Hybrid Power Unit 1.6L V6? Itu merupakan kode untuk Power Unit kombinasi teknologi Hybrid, yaitu kombinasi antara motor mekanik dan motor listrik. Motor bakar mekanik dengan konstruksi Internal Combustion Engine (ICE) 1,6 liter 6 silinder bercabang membentuk V dengan sudut 90 derajat (sesuai dengan regulasi F1), mampu menghasilkan daya 750-850 tenaga kuda (pada putaran 15000RPM). Motor listrik menggunakan Motor Generator Units (MGUs) dengan bobot 20 -25Kg, yang mampu menambah power mencapai 160 tenaga kuda.

Huruf C dibelakang PU106 (PU106C) melambangkan generasi mesin. Mesin ini telah dikembangan sejak tahun 2014, dengan seri PU106A. Dilanjutkan dengan seri PU106B pada 2015. Seri terbarunya adalah yang saat ini digunakan, yaitu PU106C. Paket mesin dan transmisi dengan 8 variasi percepatan maju dan 1 mundur tersebut telah mengantarkan Lewis Hamilton menjadi juara dunia Formula1 2015. 

Mobil GP2 –yang pernah dimainkan Rio- menggunakan mesin 4.0 liter, tetapi “hanya” mampu menghasilkan sekitar 612 tenaga kuda (pada 10.000RPM). Kapasitas mesin GP2 jauh lebih besar, tetapi tenaganya lebih kecil daripada F1. Kenapa? Karena yang paling membedakan GP2 dan F1 –selain teknologi Hybrid- adalah Turbocharger.

Turbocharger merupakan teknologi yang memanfaatkan gas buang mesin untuk memutar turbin, yang kemudian berfungsi meningkatkan tekanan udara yang masuk ruang mesin. Sehingga, tenaga dan efisiensi mesin dapat meningkat. Turbocharger pada Mercedes-Benz PU106C menggunakan turbocharger besutan Mercedes-HPP, yang memang sudah satu paket. Turbocharger awalnya hanya digunakan pada mesin lokomotif dan mesin diesel lain. Tetapi saat ini, sudah banyak diaplikasikan pada mobil berbahan bakar bensin. 

Chassis dan BodyWork

Mobil MRT05 berdimensi panjang 500cm, tinggi 94,9cm dan lebar sumbu (depan dan belakang) 179,9cm. Bobot keseluruhan mobil tersebut adalah 702Kg. Seperti ajang balap pada umumnya, yang terpenting adalah kecepatan. Sehingga dibutuhkan bahan chassis dan body yang ringan tetapi kuat. Untuk Chassis, MRT05 menggunakan material composite with aluminium honeycomb core. Dan carbon fibre with Nomex core untuk body-nya. Material model honeycomb (sarang lebah) dan carbon fibre dikenal kuat dan ringan. Sehingga banyak digunakan untuk formula1.

Tetapi, bahan yang ringan dan kuat saja masih belum cukup. Dibutuhkan desain body yang aerodinamis. Khususnya untuk meningkatkan kecepatan dan menambah downforce. Jika downforce tidak diperhitungkan, pada kecepatan tinggi, maka mobil akan melayang dan tidak bisa dikendalikan. Untuk urusan aerodiamika MRT05, ditukangi oleh Nicolas Tombazis (Chief Aerodynamicist), seorang Doktor Aeronautical Engineering yang sejak 1994 terlibat di Formula1. Jadi, tidak diragukan lagi bagaimana hasil sentuhan dan perhitungannya di MRT05.

Dengan mengandalkan mesin PU106C dan racikan ilmu aerodinamika pada body, Rio berhasil menjadi pembalap tercepat urutan kelima pada sesi latihan pertama (24/2). Rio mencapai top speed 333,33Km/jam. Top speed tertinggi dicapai oleh Felipe Nasr dari Ferrari Sauber, dengan kecepatan 338,5 Km/jam.

Sistem Kemudi dan Suspensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun