Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Arogansi Oknum Komunitas Otomotif

29 Agustus 2016   18:22 Diperbarui: 30 Agustus 2016   08:51 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus 1: Konvoi/Touring Motor Sport

Jumat (26/8/2016) sore, sekitar pukul 15.30an kemarin, saat berkendara dari Jogja ke Klaten, saya menemui konvoi/Touring motor sport. Sepertinya mereka sedang touring, dari arah Jogja menuju arah Solo/Surabaya. Saya tak tau pasti berapa jumlahnya, yang mepet dan menyalip di samping kiri mobil saya hanya 5 motor. Cukup unik, sebab anggota konvoi tersebut bukan dari satu tipe dan merk sepeda motor, ada Kawasaki dan Yamaha. Tetapi semuanya motor lakik, dengan kapasitas mesin antara 150 – 250 cc.

Lingkaran kuning adalah persimpangan RS Soeradji Klaten, tempat saya menemui komunitas motor yang melanggar aturan (google map)
Lingkaran kuning adalah persimpangan RS Soeradji Klaten, tempat saya menemui komunitas motor yang melanggar aturan (google map)
Saya mendapat kesempatan memperhatikan motor dan atribut Mereka, saat Kami sama-sama mengurangi kecepatan untuk berhenti di lampu merah persimpangan RS Suradji Tirtonegoro, Tegalyoso, Klaten. Setelah menetralkan transmisi dan menarik tuas hand break mobil, saya terus menoleh ke kiri, sambil sedikik mengubah posisi duduk yang condong ke kiri. 

Tentunya untuk mendapat pandangan sempurna mengamati kuda besi keren yang sepertinya sedang touring itu. Sepintas, Mereka mengingatkan saya pada “almarhum” motor Yamaha “Belalang Tempur” 225 cc saya dulu. Maksud Almarhum adalah motor tersebut sudah hilang dicuri. Hilang tak ditemukan hingga sekarang, hanya tersisa STNK, BPKB dan kenangan yang masih tersimpan.

Mereka juga mengingatkan saya dengan si Mantan, yaitu Honda “Macan” 200cc yang sudah nyaris full modif bak tunggangan dek Marc Marquez. Dibanding kuda besi Marc Marquez, si Honda Macan saya dulu ini hanya beda kapasitas mesin, warna, dan nasib tentunya. Motor itu harus dijual karena sedang butuh uang mendesak.

Belum puas mengamati motor sport yang touring itu, “eh… kok mereka jalan terus, eh… woi lampu merah ini,” saya menggerutu sendiri. Mereka menerobos lampu merah, via jalur lambat. Meskipun lewat jalur lambat, tetap saja harus berhenti. Wong jalur itu memotong persimpangan. weladalah….sembrono, Piye to bro…bro!. Inilah kasusnya, touring oknum komunitas motor sport yang melanggar rambu lalu lintas, membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Kasus 2: Konvoi Sepeda Motor yang Melanggar dan Memaksa Pengendara Lain Untuk Melanggar

Masih dihari yang sama, malamnya, sekitar pukul 19:30an. Saya membeli nasi goreng Cak Pri di persimpangan Jalan Pemuda - Jalan Ronggowarsito Klaten. Warung Nasi Goreng dan Bakmi Cak Pri ini uenak lho, murah lagi. Meskipun hanya warung tenda, tapi selalu ramai. Kalau beli di atas jam 8 malam, jangan harap bisa bebas pilih menu, sudah pada habis diserbu. 

Oh iya, maaf promosi. Saya tidak ada kepentingan bisnis dengan Cak Pri, juga tak ada ikatan kekeluargaan. Tapi mungkin tak ada salahnya mempromosikan UMKM. Apalagi saat ini, Presiden Joko Widodo sedang menggiatkan pengembangan UMKM. Semoga Cak Pri dan Pelaku UMKM lain sukses dengan usahanya. Aamiin.

Oke, kembali ke topik. Saat menunggu pesanan nasi goreng di warung Cak Pri, saya sambi menelpon Bapak Mamak di Palembang. Baru beberapa menit telpon, tiba-tiba ramai suara klakson di persimpangan jalan dekat warung Cak Pri ini. Makin lama, makin jelas suaranya, makin berisik. Suara merdu Mamak ditelpon sudah tak terdengar, kalah dengan suara klakson yang membabi-buta. 

Bukan hanya suara klakson, ada juga suara sirine, mirip sirine mobil polisi. Saya pun berdiri dan keluar warung, untuk melihat ada apa gerangan di jalan raya. Alamaaak, ternyata ada konvoi sepeda motor bebek, dari arah Solo menuju arah Alun-alun Klaten/arah Jogja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun