Artikel ini adalah lanjutan dari 2 artikel sebelumnya, yaitu Ekspedisi Wisata Nusakambangan Bagian 1 dan Bagian 2.
...
Setelah dirasa puas mengamati Goa Masigit yang penuh dengan mitos mistis, Kami beranjak meninggalkannya. Kembali berjalan kaki menuju lokasi perahu bersandar. Masih ada satu lagi lokasi wisata yang hendak kami kunjungi, yaitu pantai.
Perahu biru yang kami tumpangi, kembali diarahkan ke arus utama sungai Nusakambangan. Kali ini, pemandangan di perjalanan, lebih eksotis dari sebelumnya. Makin jauh berlayar, ukuran sungai semakin melebar. Pertanda bahwa kami akan segera sampai di pesisir laut, tepi pantai.
Eksotisme Segara Anakan, Laguna Raksasa Selatan Jawa
Salah satu daya tarik dari alam Nusakambangan ini adalah Segara Anakan. Segara Anakan memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Nusakambangan, juga menjadi salah satu pembatas Jawa Barat dan Jawa Tengah di pesisir Selatan Jawa. Laguna raksasa ini menjadi titik bertemunya 3 sungai besar, yaitu Sungai Citanduy, Sungai Cibereum dan Sungai Cikonde, serta sungai-sungai kecil lainnya. Seperti tampak pada gambar di bawah ini:
Dari gambar citra satelit pulau Nusakambangan di atas, ada titik biru dalam lingkaran kuning. Titik biru tersebut adalah lokasi Pantai Plawangan Barat.
Awalnya, saya mengira pantai Plawangan Barat yang akan menjadi tujuan akhir Kami, sebagai penutup ekspedisi wisata Nusakambangan. Ternyata bukan. Pantai berpasir kecoklatan ini hanya menjadi tempat transit, tempat perahu kami bersandar.
“bukan ini pantainya, tapi di seberang bukit” ucap pemandu wisata sambil menunjuk ke arah Timur. Ternyata pantai yang kami tuju, yang kemudian saya ketahui bernama Ranca Babakan, ada di balik bukit ini.