Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perilaku Bersih, Senyum Mbah Petrus dan Cita-cita Poros Maritim Dunia

9 Oktober 2016   21:48 Diperbarui: 9 Oktober 2016   22:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
manfaat tersenyum (sumber: (http://health.detik.com/read/2011/12/02/153301/1781243/766/10-manfaat-senyum-bagi-kesehatan) (http://www.lovelytoday.com/trendlifestyle/2012/02/10/6574/senyum-9-manfaat-senyuman-bagi-kesehatan) (http://health.kompas.com/read/2014/03/23/1205050/Efek.Senyum.Saat.Menstimulasi.Otak))

Namun, tidak hanya harta benda yang bisa membuat orang lain senang. Nyatanya, hanya dengan memberi senyum, orang lain akan senang, seperti yang dilakukan Mbah Petrus. Membuat orang lain senang adalah bagian dari sedekah dan ibadah, yang akan mendapat ganjaran kebaikan atau pahala.

Jadi, kesimpulannya, nikmat dan manfaat tersenyum itu sangat luar biasa. Senyum yang dilontarkan pada orang lain, bisa menjaga suasana hati dan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Tak hanya itu, tersenyum adalah amalan baik yang mudah dilakukan dan “murah” untuk diberikan.

Membudayakan Senyum dan Melestarikan Predikat “Negara Paling Ramah”

Tentu bukan hanya Mbah Petrus yang ramah dan murah senyum, banyak sekali masyarakat Indonesia yang seperti Beliau. Saking banyaknya, masyarakat Indonesia yang murah senyum, Indonesia kerap mendapat predikat Negara Paling ramah dan murah senyum di Dunia.

Tahun 2009, sebuah lembaga survey Internasional, The Smiling Report, mengumumkan bahwa negara paling murah senyum adalah Indonesia (sumber). Tahun 2012, sebuah media informasi perjalanan Internasional, Lonely Planet, menyatakan bahwa Indonesia adalah negara paling Ramah sedunia. Sebab, para wisatawan/pendatang asing selalu disambut senyum lebar oleh masyarakat Indonesia (sumber). Tahun 2014, Indonesia kembali masuk dalam sepuluh besar daftar “Negara Paling Ramah di Dunia”, berdasarkan riset oleh InterNation (sumber).  Jadi, masyarakat Indonesia sudah terbukti ramah dan murah senyum, dan itu diakui dunia internasional.

Predikat positif yang diakui internasional ini sangat layak untuk terus dilestarikan. Senyum dan keramahan harus menjadi budaya masyarakat Indonesia. Sebab, selain bermanfaat untuk masyarakat Indonesia sendiri, juga dapat menjadi “daya tarik” bagi masyarakat internasional. Masyarakat internasional yang pernah berkunjung ke Indonesia, akan “rindu” dengan keramahan dan senyum manis masyarakat Indonesia. Alhasil, mereka pun akan berkunjung lagi ke Indonesia, meramaikan wisata Indonesia, meningkatkan devisa negara dan menambah kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia.

Jadi, gerakan bersih dan senyum ini sangat banyak manfaatnya. Jika kebersihan lingkungan dan sikap ramah murah senyum terus terjaga, maka fisik yang sehat dan suasana hati yang positif akan terus terjaga pula. Selain untuk diri sendiri, hal itu juga bermanfaat untuk orang lain. Meskipun demikian, sadari dahulu bahwa gerakan ini bermanfaat untuk diri sendiri dan merupakan suatu kebutuhan.

Setelah menyadari manfaatnya untuk diri sendiri, baru kemudian untuk konteks yang lebih luas, yaitu Indonesia dan cita-cita besar sebagai Poros Maritim Dunia. Cita-cita tersebut adalah cita-cita besar yang membutuhkan peran serta seluruh masyarakat Indonesia. Dalam suatu gerakan sederhana namun penuh makna, yaitu Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS). Sebuah gerakan kolektif, gerakan gotong royong, yang dilakukan secara berkelanjutan.

Saran Untuk Kemenko Kemaritiman Terkait GBS

Betapa penting dan besarnya manfaat GBS, maka ada 3 saran untuk Kemenko Bidang Kemaritiman, guna GBS yang komprehensif. Sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun