Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sang "Wanita Emas" DKI Menyodorkan 5000 Rupiah

8 Maret 2016   10:20 Diperbarui: 8 Maret 2016   12:33 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tayangan "Wanita Emas" di salah satu berita/Dokpri"][/caption]Pagi ini (8/3/2016), sekitar jam 9.10, saya sedang asik me-review tulisan yang akan saya upload di Kompasiana, seperti biasanya, untuk rubrik otomotif. Sembari mendengarkan televisi yang ada di sebelah kiri saya. Ya, mendengarkan, mata saya fokus menatap layar laptop. Tetapi, tiba-tiba terdengar suara pembawa berita mengabarkan sebuah nama perempuan, yang katanya akan mencalonkan diri menjadi gubernur DKI, sedang membagian uang ke warga.

...

Awalnya, saya tidak tau nama itu, tetapi saya langsung menghubungkan nama itu dengan perempuan yang sering dijuluki “Wanita Emas”. Karena terkenal suka membagikan uang. Saya cukup intens mengikuti berita politik dan keramaian jelang Pilkada DKI. Julukan “Wanita Emas” itu beberapa kali saya dengar di televisi, baca dari berbagai media online dan ulasan di Kompasiana. Entah dari mana asal julukan dan siapa yang memberi julukan itu. Mungkin julukan itu berasal dari warga yang sering di beri uang, atau Ia sendiri dan pasukannya yang memberi julukan itu. Entahlah, itu tak penting.

...

Saat itu, saya langsung menoleh ke kiri dan memperhatikan layar televisi. Benar, ternyata itu berita tentang pengusaha wanita yang dijuluki “wanita emas” sedang membagikan uang Rp 5000 kepada warga. Menyodorkan uang Rp 5000 ke warga yang antri dan berdesakan di depannya. Belasan atau puluhan orang , yang sebagian besar ibu-ibu dan anak-anak, menadahkan tangannya. Mengharap uluran lembaran uang pecahan lima ribuan. Miris sekali melihatnya.

[caption caption="Suasana pembagian sedekah 5000 rupiah/Dokpri"]

[/caption]Entah apa yang ada dalam pikiran pengusaha wanita itu. Dalam wanwancara, Ia mengaku hanya bersedekah. Ia pun mengaku membagikan uang tersebut hingga terjatuh jatuh. Saking antusiasnya warga terhadapnya. Lebih tepatnya, antusias warga terhadap uang yang dibagikan.

Ia bisa saja beralasan bahwa pemberian uang tersebut untuk bersedekah, bukan perilaku politik uang dalam upayanya untuk mencari popularitas dan meningkatkan elektabilitas. Tetapi, masyarakat sudah cerdas. Meskipun, mungkin jauh sebelumnya, sebelum ia mengenal politik dan sejenisnya, Ia sering bersedekah. Tetapi, apa yang dilakukan itu jelas akan dipandang sebagai upaya politik uang. Justru itu akan merugikan dan merendahkan citranya sebagai politikus dan juga terhadap partai yang akan mengusungnya nanti. Apalagi Ia mengklaim telah mendapat dukungan parpol.

Keseimpulannya, berhati-hatilah dalam bertindak dan bersedekah. Anda sedang diperhatikan banyak mata. Kini, masyarakat sudah sangat cerdas menilai.

Oke, itu saja, Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun