Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Musim Hujan, Keluarga Muda dan Mobil Tua

22 Februari 2016   12:52 Diperbarui: 22 Februari 2016   16:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Deretan Mobil Bekas (sumber gambar: otomotif.tempo.co)"][/caption]Beberapa waktu yang lalu, ada teman yang bertanya perihal harga mobil tua yang sering saya bawa ke kantor. Ternyata, teman tersebut tertarik untuk membeli mobil yang murah meriah, pilihannya mobil tua. Ia tertarik juga membeli mobil tua, karena ia baru saja mendapat anugrah seorang anak, bulan lalu istrinya melahirkan putra pertama mereka. Ia mulai merasa membutuhkan mobil untuk mengantar anak dan istrinya control kesehatan ke dokter, dan imunisasi rutin nantinya. Mengapa harus menggunakan mobil? Saat ini musim sedang musim hujan, dan beberapa kali Ia melewatkan atau memundurkan jadwal kontrol kesehatan istri dan anaknya karena faktor hujan deras.

Kemudian, teman saya itu minta bantuan saya untuk mencarikan mobil tua bekas, sesuai dengan budget-nya. “saya cuma punya Rp 30 juta, dapet mobil apa ya?” ungkap teman saya. “Banyak” jawab saya singkat. Maksud saya, banyak jenis mobil tua yang bisa dipilih dengan uang 30 juta rupiah. “mau mobil yang seperti apa bro?, model Innova, Camry atau Rubicon?” tanyaku. “Woo…jangkr*k…30 yuto opo yo oleh” keluar dah vocab andalannya,hehehe… Maksud saya adalah mau model SUV/MPV, sedan atau jeep. Ternyata Ia memilih sedan.

Kemudian saya ajak melihat iklan mobil bekas di situs jual beli di internet dan iklan di Koran (beberapa penjual ada yang masih hanya memanfaatkan layanan iklan di Koran). Setelah rajin membuka situs jual beli dan iklan di Koran, lalu beberapa kali survey ke penjual, akhirnya dapatlah mobil yang Ia inginkan. Alhamdulillah, hingga saat ini Ia puas dengan mobil tersebut dan mobilnya lancar jaya, tidak ada masalah.

Kemarin, teman saya yang lain, juga minta bantuan mencarikan mobil bekas. Alasannya membutuhkan mobil hampir sama dengan teman saya sebelumnya, yaitu factor keluarga. Ia berniat membeli mobil karena pertambahan anak, telah terjadi pertambahan jumlah penduduk (hehehe….). kini Ia telah memiliki 2 anak. Ia merasa kesulitan jika ingin bepergian bersama keluarga. Akhirnya ia memutuskan untuk membeli mobil bekas.

Berbagai upaya ia lakukan untuk mengumpulkan kekuatan (baca: dana), guna membeli mobil bekas. Termasuk ingin menjual salah satu motornya. Saya menyarankan jangan dulu menjual motor, karena terkadang ada penjual mobil yang mau diajak TT (Tukar-Tambah) dengan sepeda motor. Tujuannya satu: untuk memudahkan komunikasi ketika kita belum memilki dana untuk balik nama kendaraan (sama-sama saling membutuhkan: balik nama mobil dan sepeda motor). Ia pun mengikuti saran saya, dengan tidak terlebih dahulu menjual motornya. Kali ini budgetnya lebih tinggi, Rp 40jt ditambah motor bebek matic. Selanjutnya, situs jual beli pun kembali kami acak-acak, Koran kembali dibolak balik.

Mengapa harus Mobil Tua?

Kedua teman saya itu, dan juga saya, atau sebut saja Kami, merupakan keluarga muda yang perekonomiannya belum stabil dan belum memiliki tabungan yang cukup untuk membeli mobil yang muda, apalagi mobil keluaran terbaru. Saat ini, tak muluk-muluk yang kami harapkan, yang penting punya kendaraan untuk mengajak keluarga bepergian, tak harus takut apalagi emosi saat turun hujan. Mengapa? Banyak yang tidak mensyukuri datangnya hujan, dengan alasan tidak bisa bepergian. Padahal hujan kan anugrah, yang layak kita syukuri.

Mengapa uangnya tidak untuk DP kredit mobil baru saja? Jawabannya sederhana: kami tidak memiliki gaji yang cukup untuk membayar uang kredit bulanannya. Gaji kami hanya cukup untuk biaya hidup dan sedikit untuk ditabung (jangan dikasihani ya,hehehe). Meskipun saat ini banyak lembaga pembiayaan yang bekerjasama dengan dealer, memberikan kredit dengan DP ringan dan iuran bulanan yang rendah dengan waktu kredit yang lebih panjang. Tapi, saya tidak tertarik.

Banyak variabel yang harus kita pikirkan sebelum memutuskan untuk membeli mobil baru secara kredit. Diantaranya adalah variable gaji/pendapatan rutin perbulan (ditambah kalkulasi pendapatan tak rutin) dan variabel pengeluaran rutin (kebutuhan pokok). Variabel lain yang tak kalah penting adalah tabungan untuk kebutuhan-kebutuhan masa depan (seperti: pendidikan, kesehatan, investasi, dll). Singkatnya, banyak yang harus dipikirkan dan diperhitungkan sebelum memutuskan membeli mobil baru secara kredit.

Oleh karena itu, saya dan 2 teman yang saya ceritakan di awal tadi lebih tertarik dengan mobil bekas, dan yang murah. Bagi kami, mobil itu yang penting fungsinya. Saat ini, kami belum mampu membeli dan belum membutuhkan mobil baru. Mobil saya, harganya tidak lebih dari harga sepeda motor matic 150cc andalan baru Yamaha dan hanya separuh dari harga motor yang sering dipakai “anak jalanan” di tv itu.

Bagi Anda, yang mungkin mulai membutuhkan mobil, terlebih dahulu pikirkanlah mengenai fungsinya. Tapi jika Anda memiliki uang lebih, silahkan memikirkan style dan kebutuhan lain.

Demikianlah cerita mengenai bagaimana hubungan antara musim hujan, keluarga muda dan mobil tua. Bagi para keluarga muda yang memiliki tabungan lebih atau memiliki gaji yang relatif tinggi, mungkin tidak akan melirik mobil tua. Selanjutnya akan segera menyusul artikel mengenai tips memilih mobil bekas dan bagaimana keunggulan serta kelemahan mobil bekas. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun