Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Simak Baik-baik, Beginilah Definisi Ikhlas dalam Kehidupan Bermasyarakat

14 Juli 2024   12:57 Diperbarui: 14 Juli 2024   12:59 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar | pecihitam.org

Mencari rezeki di dunia adalah kewajiban untuk setiap orang di dunia. Rezeki tidak akan datang sendirinya jikalau tidak di jemput, walaupun memang kadarnya sudah di tentukan oleh sang pencipta.

Perbanyak bersyukur adalah salah satu daripada bagian kita menghargai tentang yang Allah berikan untuk kita dalam kesehariannya. Juga sebagai manusia jangan mengharapkan balasan daripada orang yang telah dibantu. 

Ikhlaskan hati pada setiap yang dilakukan, berharap ridho daripada tuhan adalah yang paling utama. Sungguh jikalau membantu orang maka sesuatu yang baik akan datang kepada orang yang membantunya. Tidak hanya melalui bantuan seperti itu saja.

Mungkin saja tuhan anugerahkan dengan cara lain kepada orang yang ikhlas hati dalam melakukan sesuatu yang baik, seperti nikmat sehat yang diperoleh, mudah rezeki dalam kesehariannya dan mungkin saja tuhan tidak membalasnya di dunia tetapi di akhirat tuhan akan memberikan yang lebih besar lagi.

Begitulah definisi ikhlas yang dilakukan sehari-hari. Tidak saja balasan kebaikan dengan kebaikan oleh orang yang sama atau oleh orang lain. Banyak sekali tokoh-tokoh di masa lalu yang tercatat dalam kitab dan buku sejarah, bagaimana keikhlasan itu di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga teladan daripada mereka dapat diambil sebagai pelajaran yang sangat berharga untuk digapai masa depan yang cerah. Banyak buku yang di baca maka akan banyak ilmu yang diserap oleh pikiran dan akan menjadi bekal sepanjang masa.

Toh sebaliknya juga jika mengikuti mereka tant tercatat bebal hidup mereka di masa lalu, maka yang dituai adalah demikian juga. Tak ada makna hidup sia-sia dengan ilmu tiada dan tuhan pun ikut marah dengan tingkah polah kita.

Semoga kita menjadi orang baik dan dapat mengambil ibrah daripada fase perjalanan yang di lewati. Tuhan tidak pernah berbohong kepada kita. Perintah-Nya adalah untuk keselamatan di sepanjang masa perjalanan alam kita. Tidak usah ragu, sungguh kemenagan akan dijemput dan menghampirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun