Di balik cermin kehidupan aku melihat
Sorotan mata mu begitu teduh
Tak pernah tersibak apapun kepedihan.
Apa saja engkau jalankan.
Kini engkau telah benar-benar pergi
Tak akan kembali lagi
Dalam bait-bait doa terus terukur
Mengajarkan aku patut bersyukur.
Maafkan aku, yang tak mampu mengikrarkan.
Sebuah kesetiaan.
Kita bertemu lagi sudah senja.
Dahulu aku cari engkau telah kemana
Sahabatku, ku sebaki rimba dan berkelana. Engkau tetap sahabatku.Â
(Yusuf)