Invasi Rusia ke Ukraina yang belum ada tanda berhenti. Korban telah banyak berjatuhan antara kedua belah pihak. Masyarakat sipil ikut menjadi korban akibat kebrutalan itu. Banyak Gedung gedung hancur di menjadi sasaran empuk dari rudal berpandu canggih.
Amerika dan Negara Eropa ikut mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina. Beberapa waktu yang lalu telah di kalimantan oleh pihak Rusia telah  hancurkan gudang penyimpanannya oleh rudal super canggih Rusia.
*****
Sungguh sangat di sayangkan, ketika umat manusia mampu membuat berbagai senjata super canggih, naik ke bulan bahkan ke planet Mars. Tapi belum mampu menjadikan canggih otaknya berpikir, bagaimana caranya menjadikan dunia ini aman.
Kecanggihan hanya untuk saling menghancurkan. Jauh dari kata membangun sebuah peradaban manusia yang bijaksana. Keserakahan sekelompok orang dewasa, telah menghancurkan cita-cita anak kecil yang belum mengerti apa-apa.
Padahal di belahan bumi yang lain telah hadir lembaga dunia. Disana berkumpul para profesor, insinyur, doktor, akademisi dan para pemikir perdamaian dunia. Namun, jauh panggang dari pada api. Ibaratnya saat ini seperti sudah kembali pada masa perang dunia ke II.
Adakah sejogyanya para ahli belum berpikir, berapa jumlah korban perang saat itu? ataukah ini hanya sebuah pameran senjata? Lalu yang di korbankan adalah masa depan anak-anak dunia.
Anak-anak Ukraina, dengan tulisan ini, aku tunjukkan bahwa aku mencintai kalian semua. Pelajaran Perdamaian yang kalian dapatkan di sekolah, dengan  izin tuhan bukanlah dongeng belaka. Tunggulah saatnya! Aku bersama kalian, semoga kalian tidak menjadi sasaran rudal-rudal ganas itu.(*)
(Yusuf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H