Menjadi seseorang yang baik dan berguna pada sesama adalah sebuah keharusan bagi setiap orang islam. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya :
"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain". (Hadits Riwayat Tabrani)Â
Berarti ada nilai tambah pada seseorang yang berguna untuk orang lain, bahwasanya dia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk orang lain yang membutuhkannya.
Sebagai catatan disini adalah baik dalam berbuat kebajikan, saling membantu dalam permasalahan hidup. Bukannya menolong dalam keburukan. Seperti contoh membunuh, menyebarkan hoax, menfitnah orang, bergunjing dan berbagai hal buruk lainnya.
Dahulu penulis mempunyai sebuah pengalaman yang sangat berharga sekali ketika bekerja di sebuah kota industri. Disana terdapat dua pekerja yang berbeda agama dengan penulis, dan juga yang punya perusahaan tempat sama-sama bekerja.
Dua pekerja tersebut mencoba menyogok penulis ketika itu dengan ayam penyet yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dua pekerja itu rencananya mau mengeluarkan kertas hvs yang sudah di tumpuk oleh nya dua baris di depan cctv. Yang satunya meninggi dan paling depan rendah.
Penulis ketika itu tetap tidak memberikan izin kepada si pengkhianat kerja tadi, bahkan salah satu diantara berkata :
"Hei bos, itu dia beda agama sama elo, apa yang elo tahanin kami". Banyak bacot kali elo".
Aku jawab sama mereka bahwasanya "jikalau ada yang berani bawa kertas hvs itu keluar maka sangkur ini yang akan bicara (sambil menunjukkan sebuah sangkur)".
Berbuat baik tidak dibatasi oleh agama tertentu, kepada semua manusia harus berbuat baik apalagi orang tersebut sudah tiap bulan membayar gaji kita. Dimanakah posisi kita ingin mencoba mengkhianati kepercayaannya??
Semoga kita terus saja  menyebarkan virus kebaikan kepada sesama manusia tak kenal ras, suku, agama dan negara. Sesungguhnya disana ada kepuasan batin yang menjadikan kehidupan menjadi tenang, tenteram dan damai sejahtera.(*)Â