Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kerasnya Kehidupan

2 Maret 2022   10:17 Diperbarui: 2 Agustus 2022   19:45 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar | deanovaa.blogspot.com

"Kepada Semua penumpang diharapkan untuk segera naik ke kapal karena 20 menit lagi kapal akan segera berangkat".

Kalimat himbauan itu terus berulang-ulang terdengar dari cerobong speaker pelabuhan yang mengarah ke tempat duduk para penumpang.

Sementara Romi sudah menunggu semenjak pagi disana, dengan tas alakadar yang di bawa dari kampung, beberapa pasang baju dan Al Qur'an kecil yang terselip dikantonginya pemberian seorang teman saat aktif sebagai ketua lembaga dakwah kampus beberapa tahun yang lalu di kampus.

****

Sementara di luar cuaca hari itu cerah, berbeda dengan hari kemarin hujan gerimis sepanjang hari sampai menjelang magrib tiba.

Romi bergegas bangun dan mengambil barang bawaan, dengan segera menaiki tangga kapal yang sudah siap untuk keberangkatannya. Dia khawatir ketinggalan kapal seperti dua bulan yang lalu saat akan berangkat ke Sabang.

Di kesempatan itu Romi duduk di bangku nomor 125 kelas ekonomi sesuai dengan yang dipesannya melalui online 3 hari yang lalu.

****

Kenapa ya orang-orang tak memberikan pekerjaan untukku ? Padahal berat hatiku untuk pergi dari kampung, kemanapun lamaran terus di tolak, termasuk lamaran ke sekolah... Pikiran tersebut terus bergulir dalam pikiran Romi di sudut pojok kanan jendela kapal.

****

Sejurus kemudian, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari belakang, 

Hei Rom......!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun