Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kehilangan Jam Kesayangan (Bagian 2)

2 Maret 2022   00:22 Diperbarui: 2 Maret 2022   00:23 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar | cleanipedia

Seorang tetangga RT datang kepada Arya menyarankannya untuk datang pada seorang ahli untuk melihat perihal kehilangan jam, katanya banyak orang yang berhasil mendapatkan barangnya kembali setelah berkunjung ke rumah orang pandai tersebut, begitu sapaan beberapa orang.

****

Hari yang cerah menjadikan hati Arya gelisah karena terus memikirkan nasehat ibunya di waktu kecil. 

Arya bergeming dengan perkataan si tetangga tadi, yang telah menyarankan untuk datang ke Mbah Sukun.

Ibu pernah bilang ketika itu, 

"sesuatu yang terjadi atas kehendak Tuhan sedangkan manusia hanya mampu berusaha dan berdoa".

Arya terpikir, apakah mbah sukun dapat mengembalikan barang kesayangannya yang hilang? Kok dia hebat seperti itu ? Emang dia punya ilmu apa ? Pertanyaan itu terus saja terngiang di kepala Arya saat itu.

****

Dalam hatinya masih sangat sayang dengan ibu, yang telah pergi untuk selamanya ketika Arya berumur 6 tahun. Ketika Arya masih menduduki kelas satu sekolah dasar.

Pernah beberapa kali saat itu, diantarnya ke sekolah oleh Ibunya, namun di bulan diakhir ujian semester ibu jatuh sakit dengan tiba-tiba. Sehingga Arya kecil diharuskan tinggal bersama neneknya di kampung Mangga Besar.

Kehilangan jam Kesayangan telah benar-benar menjadikan Arya bingung dalam satu pekan itu. Juga Arya tidak tahu apa yang akan dikatakan kepada temannya saat suatu hari menanyakan tentang jam tersebut. 

(Bersambung...)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun