Berbicara tentang kesehatan adalah bicara tentang keselamatan. Kesehatan jiwa dan raga adalah kebutuhan paling utama dalam kehidupan. Bahkan saking pentingnya disebutkan "kesehatan tak mampu dibayar dengan uang".
Akses kesehatan yang memadai tentu adalah hal utama yang sangat penting selain uang. Karena uang yang banyak pun tidak berguna ketika akses kesehatan itu tidak ada.
Dahulu di tahun 2010 penulis dan teman-teman pernah mengalami sesuatu yang pahit tatkala berhadapan dengan sebuah rumah sakit.Â
Saat itu membawa seorang anak yatim yang mengalami sakit usus buntu dan tidak dilayani dirumah sakit berhari-hari, ketika menampakkan sebuah badge lembaga internasional tempat bekerja baru mereka para oknum melayani si anak yang sakit.
Sekarang kondisinya lain, ketika itu penulis menetap pada sebuah kabupaten di pesisir selat Malaka dan sampai saat ini pindah ke barat selatan.Â
Dari pertama pengurusan tentang dokumen kesehatan semua dilayani dengan sepenuh hati, hanya butuh waktu satu jam saja. Semua menjadi lancar seperti harapan.
Menurut penulis khususnya di Aceh sedang dalam pembenahan dalam segi pelayanan kesehatan dan beberapa tahun lagi akan dirasakan dampak yang dilakukan pada hari iniÂ
Tidak bisa di pungkiri memang orang Indonesia, khususnya Aceh banyak yang melakukan pengobatan ke Penang Malaysia, pada penyakit-penyakit tertentu.
Apakah di Indonesia tak mampu dilakukannya? Tentu tidak, kemungkinan kepercayaan kita saja yang masih kurang terhadap produk sendiri. Semoga kedepan akan ada perkembangan ke arah yang lebih baik.*(YS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H